KBR - Pemerintah Irak meminta bantuan Amerika Serikat untuk melakukan serangan udara kepada militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Rabu (18/6).
Angkatan Bersenjata Irak mengatakan, militan ISIS telah menguasai kilang minyak di barat laut Kota Tal Afar. Peristiwa itu terjadi satu minggu setelah militan ISIS menduduki beberapa kota Irak yang berbatasan dengan Suriah seperti Mosul dan Tikrit.
Duta besar Iraq untuk Amerika Serikat, Lukman Faily mengaku khawatir akan ancaman kelompok yang berusaha mendirikan negara Islam Sunni tersebut. Ia memperingatkan Washington akan potensi pembantaian etnis oleh militan ISIS kepada warga Syiah di Irak.
“Setiap ada kesempatan, mereka akan membersihkan etnis minoritas (syiah), lihat di Mosul. Itu menunjukan bahwa mereka tidak bisa hidup berdampingan dengan yang lain,” kata Faily di rumahnya Selasa lalu, (17/6).
Sementara, pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dengan para pemimpin kongres di Gedung Putih juga menemui jalan buntu. Obama masih menimbang opsi bantuan tersebut.
Jenderal Angkatan Darat AS Martin Dempsey mengatakan kepada senat bahwa mereka belum menemukan potret intelijen, sehingga sulit menemukan sasaran serangan. Dempsey, yang pernah memegang komando latihan militer dan polisi Irak menjelaskan, kasus perpindahan kekuasaan yang cepat di Mosul dalam 36 jam antara militan ISIS dengan militan Peshmerga Kurdis semakin menambah keraguan mereka terhadap target serangan.
“Ini tidak semudah melihat konvoi video dari iPhone dan melakukan serangan,” kata Dempsey.
Pemerintah Turki Minggu lalu mengatakan, kelompok ISIS menahan 70 warga negara Turki di Mosul setelah mereka menguasai kota tersebut. Associated Press Rabu lalu (18/6) melansir laporan Kedutaan Turki di Baghdad juga sedang mencari 60 pekerja konstruksi asing, termasuk 15 orang Turki yang diculik millitan ISIS.
Sementara pemerintah India memerintahkan utusan ke Irak untuk membantu evakuasi 40 warga mereka di Mosul setelah 46 perawat mereka di Tikrit dinyatakan selamat. Beberapa negara juga mengaku masih mencari warga negara mereka yang masih terjebak di Irak seperti Tiongkok dan Jerman. (Guardian)
Editor: Anto Sidharta
Redam Militan ISIS, Irak Minta Bantuan AS
Pemerintah Irak meminta bantuan Amerika Serikat untuk melakukan serangan udara kepada militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Rabu (18/6).

INTERNASIONAL
Kamis, 19 Jun 2014 13:14 WIB


Militan ISIS, Irak, AS
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai