Bagikan:

Milisi ISIS Paksa Warga Serahkan Anak Perempuan untuk Diperistri

KBR - Salah seorang warga Baiji, Abu Lahid, seperti dikutip The Independent mengatakan, para pemberontak ISIS memasuki rumah-rumah warga dan meminta kartu identitas anggota keluarga perempuan.

INTERNASIONAL

Minggu, 22 Jun 2014 17:22 WIB

Author

Bambang Hari

Milisi ISIS Paksa Warga Serahkan Anak Perempuan untuk Diperistri

KBR - Militan Negara Islam Irak dan Suriah, atau ISIS disebut memaksa warga Baiji di Irak menyerahkan anak perempuannya untuk diperistri. Salah seorang warga Baiji, Abu Lahid, seperti dikutip The Independent mengatakan, para pemberontak ISIS memasuki rumah-rumah warga dan meminta kartu identitas anggota keluarga perempuan. Menurut Abu, banyak anggota ISIS yang belum menikah dan menginginkan seorang istri. Hal itu diakui Abu lebih menakutkan ketimbang suara desingan peluru dan ledakan bom.

Kota Baiji berada di sebelah utara Baghdad, yang terdapat kompleks penyulingan minyak. Pasukan Irak dan ISIS memperebutkan lokasi ini. Kilang minyak di lokasi ini memasok seperempat kebutuhan energi di Irak. Apabila kilang Baiji yang mengolah minyak mentah menjadi minyak tanah dan bensin itu dikuasai pemberontak ISIS, bisa dipastikan Irak bakal lumpuh total.

Saat ini satu wilayah perbatasan strategis dan 3 kota lainnya di Irak bagian barat telah jatuh ke tangan kelompok militan Islam Irak dan Suriah (ISIS), Sabtu waktu setempat. Demikian dikatakan seorang pejabat senior keamanan Irak. CNN Breaking News, Minggu (22/6/2014) mengabarkan, selain serangan mereka di utara Irak, kelompok gerilyawan tersebut kini memperkuat tangan mereka di provinsi barat Anbar.

Pemberontak yang merupakan sempalan Al-Qaeda dan kelompok Sunni garis keras itu juga mengendalikan Al-Qaim, Rawa, Ana dan Husaybah. Dengan dikuasainya 4 kota strategis di perbatasan Irak-Suriah itu, para militan kemungkinan besar akan bergerak mengepung ibukota Irak, Baghdad. Terlebih salah satu dari 4 kota, Husaybah, hanya berjarak 100 kilometer atau 62 kilometer di luar Baghdad.

Para pejuang dari Suriah mampu mencapai pinggiran Baghdad dalam waktu kurang dari empat jam. Namun, pejabat pemerintah Irak belum memberikan komentar secara resmi. Hanya pejabat keamanan mengatakan bahwa mereka mengharapkan pasukan bala bantuan di Anbar. Sementara itu, rombongan pertama dari ratusan penasihat militer Amerika Serikat diperkirakan akan segera tiba di Irak. Sejak bentrokan meletus pada Jumat 20 Juni silam di Al-Qaim, sedikitnya 11 tentara Irak tewas dan 21 lainnya terluka.

Al-Qaim berbatasan langsung dengan Provinsi Deir Ezzor, Suriah. Di sana, ISIS menguasai setidaknya 3 kota, termasuk daerah dekat bandara militer Deir Ezzor, yang merupakan markas dewan militer untuk batalyon pemberontak. (The Independent/ABC, CNN)


Editor: Irvan Imamsyah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending