Keluar dari Krisis, India Mereformasi Ekonomi

KBR - Pemerintahan baru India telah merancang strategi untuk keluar dari kebuntuan ekonomi. India menjanjikan reformasi ekonomi yang luas dan kebijakan yang lebih bersahabat dengan investor.

Dalam pidato kepada anggota parlemen yang baru terpilih, Presiden Pranab Mukherjee mengatakan mengembalikan perekonomian ke jalur pertumbuhan sangat penting. Saat ini India sedang melewati masa yang sangat sulit.

Pertumbuhan ekonomi turun di bawah lima persen selama dua tahun berturut-turut. Inflasi pun melonjak.

"Kita akan bekerja sama untuk mendorong perekonomian kita tumbuh ke arah pertumbuhan pesat, menekan inflasi, memacu penciptaan lapangan kerja dan memulihkan kepercayaan di dalam negeri dan masyarakat internasional pada perekonomian kita," kata Mukherjee.

Pidato presiden itu memaparkan agenda kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi. Disampaikan dalam sidang parlemen pertama sejak pemerintahan baru dari Partai Bharatiya Janata/ BJP  menjabat bulan lalu.

Pemerintahan Modi,  berjanji untuk memenuhi kebutuhan mendasar seperti layanan kesehatan, perumahan, air bersih dan toilet dan mengatakan mengalihkan perhatian dari usaha mengatasi kemiskinan menjadi pemberantasan kemiskinan. Pemerintahan tersebut juga merancang agenda serius untuk memodernisasi India dengan membangun kota-kota cerdas dan zona industri kelas dunia.

Pemerintahan pimpinan BJP itu ingin mengubah India menjadi pusat manufaktur yang mampu bersaing secara global untuk menciptakan lapangan kerja lebih banyak bagi generasi muda India.

Untuk mencapai hal itu, Presiden Mukerjee mengatakan pemerintah akan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi investor-investor dari sebuah negara yang tiga tahun lalu masih dipandang sebagai salah satu negara  dengan perekonomian yang berkembang pesat di dunia.

"Pemerintahan saya akan menciptakan sebuah kebijakan lingkungan yang bisa diandalkan, transparan dan adil. Kebijakan itu di mulai dengan rasionalisasi dan penyederhanaan ketentuan pajak sehingga tidak bertentangan dan kondusif bagi investasi, bisnis dan pertumbuhan," jelasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana