Salvador Sanchez Ceren resmi dilantik sebagai presiden El Salvador, Minggu (1/6) waktu setempat. Presiden berusia 69 tahun itu pernah menjadi guru di daerah terpencil dan memimpin kelompok pemberontak saat perang sipil di El Salvador. Dia menjadi bekas gerilyawan pertama yang menjadi presiden di negara itu.
Ceren berjanji akan menjalankan pemerintahannya dengan efisien, cermat dan transparan. Ceren pernah memimpin Front Pembebasan Nasional Farabundo Marti yang bertempur dengan tentara pemerintah dukungan Amerika Serikat. Konflik ini menyebabkan 76 ribu orang tewas. Front itu menjadi partai politik setelah perdamaian pada 1992.
Presiden baru itu akan fokus pada masalah terbesar di El Salvador, yaitu kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata yang membuat negara itu menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia.
Sanchez Ceren juga berjanji akan mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat, dimana ratusan ribu imigran asal El Salvador tinggal di negara itu.
Sanchez Ceren sudah menjadi aktivis sejak usia muda. Dia mulai menjadi gerilyawan pada 1978. Ceren langsung menjadi satu dari lima pemimpin gerilya paling terkenal di El Salvador.
Ceren ikut terlibat dalam perundingan damai pada 1992. Sanchez Ceren memenangkan pemilihan umum pada 9 Maret dengan mengalahkan Norman Quijano dari Aliansi Nasional Republik, yang menguasai El Salvador selama dua dekade terakhir. (usatoday)