KBR68H, Jakarta - Koresponden KBR68H di Afghanistan dimintai uang suap saat akan mengurus visa ke Indonesia. Ghayor Waziri sudah menyerahkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus visa sejak pekan lalu. Saat akan meminta visa dan paspor, Ghayor dimintai uang sebesar 200 dolar Amerika Serikat atau sekitar 2 juta rupiah oleh seorang konsuler dari KBRI di Kabul, Afghanistan.
“Saya katakan kalau penerbangan saya hari Kamis. Lalu tiba-tiba dia bilang, oke harganya 200 dollar untuk kamu. Saya tanya, 200 dolar untuk apa? Dia bilang 200 dolar untuk visa kalau mau dapat hari Rabu. Saya tanya lagi, bisakah saya dapat kwitansi untuk 200 dolar ini? Saya harus bawa kwitansi ini ke Jakarta untuk dapat penggantian uang. Kata dia, saya hanya akan dapat kwitansi 45 dolar. Saya tanya, bagaimana dengan 150 dolar lainnya? Dia bilang, tidak ada kwitansi.”kata Ghayor ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon.
Secara resmi, biaya pembuatan visa di KBRI Kabul adalah 45 dolar atau sekitar 450 ribu rupiah.
Koresponden Afghanistan Ghayor Waziri diundang ke Jakarta oleh KBR68H untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Kedatangan Ghayor sudah diketahui dan mendapat persetujuan dari Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Editor: Doddy Rosadi
Urus Visa, Konsuler KBRI di Afghanistan Minta Uang Pelicin kepada Koresponden KBR68H
KBR68H, Jakarta - Koresponden KBR68H di Afghanistan dimintai uang suap saat akan mengurus visa ke Indonesia.

INTERNASIONAL
Selasa, 04 Jun 2013 16:37 WIB


urus visa, uang pelicin, koresponden KBR68H, Afghanistan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai