KBR68H, Washington - Sebuah kajian baru menemukan bahwa terlalu banyak makan daging meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Para dokter telah lama memperingatkan pasien untuk membatasi konsumsi daging sapi dan kambing - karena dihubungkan dengan penyakit jantung. Tahun lalu, peneliti di Sekolah Kesehatan Umum Universitas Harvard di Boston melaporkan daging itu mendatangkan risiko lebih besar dalam menyebabkan diabetes tipe 2 pada orang dewasa.
Kajian baru dari Departemen Nutrisi Harvard mencari jawaban atas pertanyaan lanjutan ini:
"Apa yang terjadi jika kita mengubah makan daging?'Dalam makalah ini kami memang menemukan bahwa orang yang meningkatkan konsumsi daging sapi dan kambing mempunyai risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan orang-orang yang mengurangi makan daging mengalami penurunan risiko diabetes tipe 2."
Kepala Departemen Walter Willett bekerja dengan para peneliti di Universitas Nasional Singapura dalam sebuah penelitian selama empat tahun.
Mereka meneliti 149,000 peserta penelitian yang merupakan tindak lanjut para pekerja kesehatan di Harvard.
Mereka mendokumentasikan 7,540 penderita diabetes yang baru di antara orang-orang yang meningkatkan asupan daging selama waktu penelitian itu, atau 48 persen peningkatan risiko.
Ada 14 persen penurunan risiko pada peserta yang mengurangi konsumsi daging menjadi kurang dari setengah porsi perhari.
"Sudah pasti bukan karena daging yang berwarna merah itu yang menimbulkan masalah.”katanya.
Bill Evans kepala kelompok studi metabolisme otot pada perusahaan obat GlaxoSmithKline di Durham, North Carolina.
Evans, menjelaskan, daging berwarna merah karena mengandung protein yang disebut Mioglobin yang membawa zat besi dan oksigen ke seluruh tubuh. Protein itu tidak dikaitkan dengan risiko tinggi penyakit jantung atau diabetes. Namun, penyebabnya adalah jenis lemak dalam daging itu.
“Menurut saya penyebab yang sebenarnya dalam daging sapi dan kambing dan makanan lainnya adalah jumlah lemak jenuh di dalamnya. Kalau kita makan daging steak yang kaya lemak dan lemak jenuh, itu sama dengan sebongkah keju Cheddar.”jelasnya.
Evans mengatakan bahkan ayam memiliki lebih banyak lemak 'buruk' daripada potongan daging sapi dan kambing pada bagian yang tidak berlemak.
Tetapi Walter Willett dari Universitas Harvard mengatakan ada banyak faktor yang tidak teridentifikasi dalam perkembangan diabetes, tapi lemak makanan mungkin hanya salah satunya.
Kajian mengenai perkembangan diabetes dan konsumsi daging sapi dan daging kambing itu, diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Terlalu Banyak Makan Daging Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
KBR68H, Washington - Sebuah kajian baru menemukan bahwa terlalu banyak makan daging meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

INTERNASIONAL
Kamis, 20 Jun 2013 09:33 WIB


lemak, daging merah, risiko diabetes, penelitian
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai