KBR68H, Washington - Label “Made in USA” disukai di banyak negara di dunia. Sebagian konsumen, terutama di Eropa, bersedia membayar mahal untuk sepasang celana jeans buatan Amerika, yang banyak diproduksi di California. Kini, industri jeans itu mengatakan, mereka terancam oleh tarif baru Eropa, yang dapat merugikan lapangan kerja di California dan dapat pula mengimbas ke banyak negara.
Peter Kim adalah pendiri Hudson Jeans dan ahli jeans buatan Amerika. Dari kantornya di lantai dua, dia menguraikan sebuah perspektif unik tentang produksi jeans mahal dan kain jeans buatan Italia yang disimpan di lantai bawah.
“Saya melihat bahan denim seperti anggur. Dari buah anggur yang sama bisa dihasilkan, tergantung bagaimana kita memprosesnya.” Katanya.
Seperti anggur, harga jeans bermacam-macam, mulai dari sekitar 0 hingga lebih dari 00. Walaupun kebanyakan konsumen tidak mampu membeli jeans buatan perancang terkenal, menurut Kim, jeans premium menjadi model bagi jeans yang lebih murah yang dapat dibeli oleh hampir semua orang.
“Sepert dalam dunia mode yang mewah, peragaan dimulai di ruang-ruang peragaan, dan hampir tak ada orang yang akan memakai jeans pajangan itu. Tapi, apa yang terjadi setelah itu adalah bagian-bagian dari model itu
disesuaikan dengan model-model yang lebih kontemporer, dan akhirnya menjadi model yang lebih umum, yang dapat dibeli banyak orang.”jelasnya.
Dari proses pencucian, hingga pembuatan, yang bahannya berasal dari Italia, setiap elemen berperan dalam menentukan harga. Jika ditambah satu elemen lagi, itu akan menjadikan harga jeans premium mahal.
“Kami membuat jeans-jeans itu di Los Angeles. Jadi, dapat dibayangkan, ongkosnya tidak murah.”terangnya.
Kata Kim, para konsumen di Eropa umumnya membeli celana jeans ini karena label Made in USA, tetapi, bagi sebagian merek lain, mungkin akan segera lenyap. Uni Eropa, baru-baru ini, mengenakan tarif impor 38 persen, dari tarif 12 persen yang berlaku, terhadap jeans premium impor Amerika untuk perempuan. Tiga perempat dari merek jeans tersebut adalah produksi California.
Ilse Metchek dari California Fashion Association, mengutarakan, tarif tinggi tersebut dapat mengakibatkan larinya lapangan pekerjaan ke negara -negara lain dan memberi dampak terhadap ekonomi dalam negeri.
”Perusahaan-perusahaan itu akan membuat jeans di Meksiko, atau di
Amerika Selatan.”ungkapnya.
Peter Kim juga memperingatkan akan konsekuensi yang buruk karena pajak yang tinggi itu. Pabrik-pabrik di Amerika khawatir negara-negara lain akan melihat hal ini sebagai peluang emas untuk masuk ke dalam pasar jeans premium. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Tarif Baru Uni Eropa, Ancaman bagi Industri Jeans Amerika
KBR68H, Washington - Label

INTERNASIONAL
Kamis, 27 Jun 2013 07:15 WIB


uni eropa, industri jeans, amerika, pajak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai