Rusuh di KJRI Jeddah, Kemenakertrans Kerahkan Mahasiswa Jaga Loket

KBR68H, Jakarta – Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana akan mengerahkan mahasiswa Indonesia yang belajar di Arab Saudi untuk menjadi sukarelawan pelayan loket pemutihan. Juru Bicara Kemenakertrans Dita Indah Sari mengatakan, hal ini dilakukan karena KJRI kekurangan sukarelawan. Kata dia, saat ini setidaknya ada 600 ribu TKI ilegal dan resmi yang ingin memperpanjang Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) atau paspornya di Jeddah.

“ Kita sudah kirimkan tim dari Nakertrans sebanyak 6 orang minggu lalu, tapi karena kebutuhannya banyak maka kita sedang rapat nih sekarang akan memberdayakan 30 orang mahasiswa Indonesia yang belajar disana. Kenapa kita pilih mahasiswa yang belajar disana karena tentu saja biayanya lebih murah gak usah memberangkatkan mereka naik pesawat karena mereka sudah disitu. Kemudian mereka sudah tau situasikan gak perlu adaptasi lagi, sudah mengerti Bahasa Arab dan sudah lancar, kita punya bagdet untuk membiayai 30 anak dan mahasiswa”, kata Dita kepada KBR68H ketika dihubungi.

Juru Bicara Kemenakertrans Dita Indah Sari menambahkan, 30-an mahasiswa tersebut rencananya akan dibagi menjadi dua penempatan pelayanan pemutihan SPLP di Riyadh dan Jeddah. Mahasiwa tersebut bakal dikerahkan mulai tanggal 13 nanti Sebelumnya, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka dalam kerusuhan di luar Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah, Arab Saudi. Kejadian itu dipicu desak-desakan belasan ribu orang WNI yang berebutan masuk untuk pemutihan dokumen izin tinggal di Arab Saudi.Gedung Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi bahkan dibakar Minggu 9 Juni sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Diduga aksi ini dilakukan oleh para Tenaga Kerja Indonesia yang tak berdokumen resmi.