Bagikan:

Konferensi Perdamaian Suriah Baru Bisa Digelar Juli

Utusan Khusus PBB Untuk Suriah Lakhdar Brahimi mengatakan konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri perang saudara di Suriah tampaknya tidak akan berlangsung sebelum Juli. Kedua pihak yang terlibat dalam konflik belum siap berkomitmen untuk men

INTERNASIONAL

Kamis, 06 Jun 2013 08:15 WIB

Author

eva mazrieva

Konferensi Perdamaian Suriah Baru Bisa Digelar Juli

suriah, hizbullah, lebanon

KBR68H, Washington - Utusan Khusus PBB Untuk Suriah Lakhdar Brahimi mengatakan konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri perang saudara di Suriah tampaknya tidak akan berlangsung sebelum Juli. Kedua pihak yang terlibat dalam konflik belum siap berkomitmen untuk mencapai solusi diplomatik.

Lakhdar Brahimi mengatakan ia akan memimpin perundingan persiapan putaran kedua tanggal 25 Juni, setelah pertemuan pejabat-pejabat Rusia, Amerika dan PBB di Jenewa gagal mengatasi berbagai pertanyaan tentang usul perundingan perdamaian.

Sebelumnya pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh para pejuang Hezbollah-Lebanon menguasai Qusair – kota strategis di perbatasan – setelah serangan brutal selama tiga minggu dan bertekad untuk “menumpas” pemberontak yang menentang Presiden Bashar Al Assad.

Tentara Suriah mengatakan perkembangan itu merupakan “pesan jelas” kepada semua kelompok oposisi di Suriah. Smentara para pemberontak yang dikalahkan memastikan penarikan mundur pasukan dari Qusair yang tadinya mereka kuasai selama lebih dari satu tahun.

Seorang aktivis kelompok oposisi di dekat kota Homs – Abu Rami – memberitahu VOA, “evakuasi darurat” diperlukan dari Qusair dan menyerukan badan-badan bantuan internasional untuk segera masuk ke Qusair.

Abu Rami menuduh pasukan pro-pemerintah tanpa pandang bulu menggunakan kekuatan udara, mortir dan roket terhadap warga sipil untuk memaksa penarikan mundur pemberontak dari kota itu. (VOA)

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending