Bagikan:

Keuntungan Perusahaan Multinasional di Cina Terus Turun

KBR68H, Washington - Sebuah survei Uni Eropa mengatakan kepercayaan investor terhadap Cina menurun.

INTERNASIONAL

Rabu, 05 Jun 2013 08:47 WIB

Author

Zulfian Bakar

Keuntungan Perusahaan Multinasional di Cina Terus Turun

investasi, cina, perusahaan multinasional, untung berkurang

KBR68H, Washington - Sebuah survei Uni Eropa mengatakan kepercayaan investor terhadap Cina menurun. Laporan ini datang setelah pengumuman Dana Moneter Internasional (IMF) tentang penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi Cina, akhir pekan lalu.

Optimisme dalam kalangan pengusaha-pengusaha Barat tentang potensi meraup keuntungan di Cina berada pada tingkat terendah yang belum pernah terjadi sejak Cina membuka diri bagi pasar luar negeri. Ini menurut Kamar Dagang Uni Eropa, yang mensurvei lebih dari 500 anggotanya.

“Hasil survei tahun ini cukup mengejutkan karena ada indikasi jelas bahwa kinerja keuangan perusahaan-perusahan di sini tidak sekuat  seperti sebelumnya,”kata Adam Dunnett, Sekretaris Jenderal Dewan Uni Eropa.

Survei, yang dilakukan bulan Maret, menunjukkan 64 persen responden melaporkan keuntungan tahun 2012, turun dari 73 persen pada tahun sebelumnya. Hanya 29 persen responden berpandangan positif tentang keuntungan pada masa depan. Angka itu juga turun dari 34 persen pada tahun sebelumnya. Laporan Uni Eropa itu mengutip akses pasar, biaya tenaga kerja dan hambatan regulasi sebagai rintangan bagi pertumbuhan bisnis di Cina.

Mark Secchia, pengusaha Amerika pemilik perusahaan jasa pengiriman makanan di Cina, mengatakan tantangan terbesar adalah meningkatnya persaingan. Ia mendirikan perusahaan itu tahun 1999 dan telah berkembang ke empat kota di Cina.

“Pada satu sisi bisnis semakin mudah. Tapi sisi lain menurut saya menjadi lebih sulit. Maksud saya, ketika saya memulai bisnis ini, apapun bisa dilakukan. Benar, dulu sulit memulai bisni, tapi itu juga hambatan yang merintangi orang-orang lain untuk masuk. Karena kini apa-apa semakin mudah, maka sekarang sulit memulai bisnis di Cina karena begitu banyak orang yang melakukannya dan sangat mudah dilakukan.”ungkapnya.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi Cina juga menjadi perhatian para investor Barat. Pertumbuhan ekonomi negara itu 7,8 persen tahun 2012 – tingkat paling lambat dalam 13 tahun – dan perkembangan lemah 7,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2013. Bulan April, Kamar Dagang Amerika merilis sebuah White Paper atau Acuan Bisnis tentang Cina yang menyoroti banyak tantangan yang dihadapi pemilik-pemilik perusahaan Amerika di Cina. Namun, Greg Gilligan, ketua Kamar Dagang Amerika tetap optimis.

Meskipun perkembangan ekonomi melemah dan hambatan lain yang dikutip oleh survei Uni Eropa, Cina masih menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending