Bagikan:

KBRI Kabul Bantah Minta suap Pengurusan Visa

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kabul, Afghanistan menampik adanya pungutan liar dalam proses pengurusan visa dan paspor bagi warga Afghanistan yang berkunjung ke Indonesia.

INTERNASIONAL

Selasa, 04 Jun 2013 20:12 WIB

KBRI Kabul Bantah Minta suap Pengurusan Visa

visa, afghanistan, KBRI Kabul

 KBR68H, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kabul, Afghanistan menampik adanya pungutan liar dalam proses pengurusan visa dan paspor bagi warga Afghanistan yang berkunjung ke Indonesia. Staf KBRI, Tamtam Birali Tamzami mengatakan, tuduhan itu tidak benar. Kata dia, semua ini hanya kesalapahaman. Ia meminta, agar pemberitaan seputar pungutan liar tersebut dikoreksi.

“Oh iya, iya, ini visanya Ghayor sudah jadi. (Pak itu bagaimana, apa benar ada penarikan uang oleh staf KBRI?).  Itu tidak benar, kita tidak ada pungutan liar. Yang pasti itu biayanya sesuai ketentuan 51 dollar, 45 untuk visa, 6 dollar-nya untuk biaya telex,” tegas Tamtam kepada KBR68H, Selasa (04/06/13).

Sebelumnya, seorang koresponden KBR68H, Ghayor Waziri yang berada di Kabul, Afghanistan, mengaku dimintai uang suap sebesar 200 dollar Amerika atau sekitar Rp 2 juta untuk pembuatan paspor dan visa. Visa tersebut rencananya akan digunakan untuk tugas pelatihan jurnalistik di kantor KBR68H di Jakarta. Padahal, biaya pembuatan paspor dan visa di KBRI di Kabul tercatat hanya 51 dollar amerika atau sekitar Rp 450 ribu lebih.

Editor: Suryawijayanti  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending