KBR - Hampir 60 orang tewas akibat sambaran petir dalam
tiga hari ini di Bangladesh. Aktivitas petir meningkat beberapa hari terakhir
ketika kawasan itu dilanda hujan badai menjelang pergantian musim.
Sebanyak 34 orang meninggal terkena sambaran petir pada Kamis lalu, dan
sebanyak 25 orang lagi karena sambaran petir pada Sabtu dan Minggu. Peristiwa
itu terjadi di lokasi berbeda.
Media di Bangladesh bahkan menyebutkan angka korban mencapai
64 orang dalam dua hari terakhir.
Kepala lembaga penanganan bencana Bangladesh Reaz Ahmed
mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya ada begitu banyak korban tewas
karena sambaran petir. Sebagian besar korban adalah petani yang masih bekerja
di tengah sawah saat hujan badai. Korban lain adalah mahasiswa yang sedang
bermain bola di tengah hujan.
Petir biasanya terjadi di Bangladesh selama masa peralihan musim yaitu bulan
Juni hingga September. Menurut data pemerintah, setiap tahun rata-rata ada 200
orang tewas terkena sambaran petir.
Ahli cuaca di sana menyalahkan aksi deforestasi atau penggundulan hutan sebagai
penyebab meningkatnya jumlah korban sambaran petir. Terutama pohon-pohon tinggi
seperti palem yang biasanya menjadi penangkal petir. Selain itu para petani dan
pekerja kini biasanya juga membawa benda-benda berbahan metal atau logam
seperti telepon selular saat bekerja, sehingga gampang mengundang petir.