KBR - Kelompok masyarakat garis keras dan para biksu Buddha hari ini
berkumpul di Ibukota Myanmar, Yangon untuk menggelar demonstrasi melawan
tekanan publik internasional terkait pengembalian pengungsi Rohingya ke
negaranya. Kelompok ini akan melakukan pawai terbuka mulai dari stadiun
ibukota di mana mereka merancang untuk menyampaikan pidato meminta
dukungan publik untuk memprotes desakan pemulangan pengungsi Rohingya.
Peserta aksi itu juga akan menyuarakan ketidaksepakatan mereka kepada
PBB dan media asing dalam mengawal isu krisis migran di kawasan Asia
Tenggara. Kelompok ini mengatakan, sebagian besar pengungsi itu berasal
dari Bangladesh bukan Myanmar, jadi pemerintah Myanmar tidak seharusnya
mengambil alih pengungsi itu.
Selama dua pekan terakhir, ribuan pengungsi Rohingya dari Bangladesh dan
Myanmar terdampar di Malaysia, Thailand dan Indonesia. Sementara, data
badan pengungsi PBB UNHCR menyebut sekitar 4.000 pria, perempuan dan
anak-anak dari Myanmar dan Bangladesh berada di kapal dengan pasokan
logistik yang terbatas. Setengah dari mereka telah terdampar di
setidaknya lima kapal di dekat pantai Myanmar-Bangladesh selama lebih
dari 40 hari. (Channel News Asia)
Editor: Damar Fery Ardiyan