KBR68H, - Suplai listrik dan gas untuk kantor perdana menteri Pakistan sudah kembali tersambung. Sebelumnya suplai listrik dan gas ke kantor Perdana Menteri Nawaz Sharif diputus karena menunggak tagihan listrik. Selain itu, sejumlah gedung milik pemerintah juga mengalami hal yang sama.(Baca: Tunggak Bayar Listrik, Pasokan Listrik ke Kediaman Presiden Pakistan Dihentikan)
Koresponden BBC di Pakistan mengatakan kalau isu tunggakan tagihan listrik menjadi isu besar di sana. Pemadaman listrik menjadi hal biasa di sana karena keterbatasan pasokan listrik. Banyak warga hidup tanpa listrik hingga 12 jam setiap harinya. Perusahaan gas negara menyatakan kantor perdana menteri sudah enam bulan menunggak pembayaran gas. Saat ini total tagihan kediaman dan kantor perdana menteri sudh mencapau 48 ribu USD (Rp. 550 juta).
Jaminan pasokan listrik merupakan janji Nawaz Sharif pada saat kampanye di 2013 lalu. Di Islamabad, sudah sepekan kantor-kantor pemerintahan termasuk juga gedung parlemen tidak mendapatkan pasokan listrik. Sekretaris Media Perdana Menteri Mohiuddin Wani mengatakan aksi penyudahan pasokan listrik ini menjadi bukti kalau semua pihak diperlakukan sama dihadapan hukum. Juru Bicara Kementerian Air dan Energi Muhammad Ismaeel mengatakan pasokan listrik kembali tersambung setelah kantor pemerintah mulai membayar tagihannya. (BBC)
Editor: Sutami