KBR, Jakarta - Perempuan yang tengah hamil sering dipandang sebelah mata dan diangap sebagai 'pengganggu' di dunia kerja. Organiasai buruh internasional (ILO) membuktikan adanya anggapan itu.
ILO mencatat ada 830 juta perempuan yang bekerja menjadi buruh pabrik dan kantoran tidak mempunyai perlindungan kehamilan. Di sisi lain mereka terus didiskriminasikan. Salah satu diskriminasi yang terbesar, ibu hamil dianggap penghalang sebuah perusahaan menyelesaikan pekerjaannya.
Kepala Divisi Gender di ILO, Shaula Olney menjelaskan negara-negara yang paling banyak mendiskriminasi ibu hamil ada di Afrika dan Asia. Di sana ada 80 persen dari 830 juta perempuan hamil yang terdiskriminasi.
"Laporan ini juga menunjukkan bidang usaha yang didominasi perempuan tidak memberikan perlindungan hukum kepada pekerjanya. Ini termasuk perempuan wiraswasta, TKI, pembantu rumah tangga, dan pertanian," jelas Olney seperti dikutip VoA, Rabu (14/5).
Sejak tahun 1912 ILO sudah berjuang untuk mengeluarkan rekomendasi untuk melindungi ibu hamil dan menyusui di dunia kerja. Perlindungan di antara jika ibu hamil cuti melahirkan maka akan tetap dibayar upahnya. Sampai saat ini sudah 66 dari 185 negara yang mengadopsi ratifikasi perlindungan ibu hamil.
Menyedihkan, Ini Nasib Ibu Hamil di Dunia kerja
KBR, Jakarta - Perempuan yang tengah hamil sering dipandang sebelah mata dan diangap sebagai 'pengganggu' di dunia kerja. Organiasai buruh internasional (ILO) membuktikan adanya anggapan itu.

INTERNASIONAL
Rabu, 14 Mei 2014 10:37 WIB


buruh, tenaga kerja, ibu hamil
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai