KBR - Ratusan pekerja garmen di Phnom Penh di Kamboja memprotes kesenjangan gaji mereka dengan bos-bos perusahaan merk di sana. Gaji mereka sebagai penjahit sangat kecil, sementara bos perusahaan busana dunia di sana berpuluh kali lipat.
Ada 150 pekerja yang protes. Cara mereka protes unik, yaitu dengan menggelar fasion show. Pekerja perempuan berlenggak-lenggok di atas catwalk dengan menggunakan busana bermerk Adidas atau juga Puma.
Namun aksi lenggak-lenggok itu menyimpan protes tajam. Judul fashion show itu 'Beautiful Clothes, Ugly Reality' atau busana indah dalam kenyataan yang buruk.
"Kami menyoroti kesenjangan pendapatan antara pekerja garmen Kamboja dan para CEO yang dipilih dari perusahaan merek," kata salah satu panitia penyelenggara.
Para pekerja garmen produk merk seperti Nike, Adinas, Puma, GAP atau juga Old Navy hanya dibayar USD 160 perbulan atau Rp 1.6 juta. Lebih rendah dari gaji buruh di Jakarta sebesar Rp 2,2 juta.
Dalam aksi fasion show itu, buruh Kamboja juga menggelar aksi teaterikal dengan suasana baju warna warni. Mungkin jika dilihat sekilas, aksi itu melambangkan kegembiraan dan pesta. Namun dalam kenyataannya, tidak.
"Kami menuntut, harus ada perubahan," teriak Phon Sreivin, salah satu pekerja.
Begini Aksi Lenggak-lenggok Buruh Kamboja Minta Kenaikan Upah
KBR - Ratusan pekerja garmen di Phnom Penh di Kamboja memprotes kesenjangan gaji mereka dengan bos-bos perusahaan merk di sana. Gaji mereka sebagai penjahit sangat kecil, sementara bos perusahaan busana dunia di sana berpuluh kali lipat.

INTERNASIONAL
Senin, 26 Mei 2014 20:54 WIB


buruh, demo, kamboja
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai