KBR - Militer Nigeria dinilai telah mengabaikan peringatan soal kemungkinan penculikan sekitar 270 anak perempuan di wilayah tersebut. Amnesty International mengaku telah menerima informasi tersebut dari sejumlah sumber terpercaya dan kemudian telah melaporkannya ke militer. Peringatan itu bahkan dilakukan empat jam sebelum aksi penyerbuan. Namun, hingga kini Pemerintah Nigeria belum berkomentar terkait pernyataan Amnesty tersebut.
Empat belas April lalu sebuah sekolah dikuasai oleh kelompok bersenjata. Lima puluh tiga siswi berhasil melarikan diri, sementara 200-an lainnya masih dicari. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris turut membantu Nigeria untuk menyelamatkan ratusan siswi yang diculik tersebut. Mereka diperkirakan disandera di kawasan hutan dekat perbatasan Chibok dan Kamerun.
Editor: Fuad Bakhtiar