KBR68H, Washington - Sebuah pesawat tanpa awak Amerika telah menewaskan wakil komandan Taliban Pakistan serta beberapa militan senior lainnya. Pihak berwenang Pakistan telah mengecam serangan itu sebagai pelanggaran atas kedaulatan nasional mereka dan hukum internasional.
Serangan itu terjadi di distrik kesukuan Waziristan Utara, yang berbatasan dengan Afghanistan dan terkenal sebagai tempat persembunyian militan terkait Al-Qaida.
Warga dan pejabat Pakistan mengatakan dua rudal yang ditembakkan oleh sebuah pesawat tanpa awak Amerika menghancurkan sebuah rumah yang dibangun dari lumpur di dekat Miranshah, pusat administrasi kawasan itu.
Pemerintah setempat yakin para korban tewas dalam serangan itu termasuk Wali-ur Rehman-, wakil komandan Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, yang melancarkan pemberontakan berdarah di negara itu.
Bekas brigadir jenderal Angkatan Darat Pakistan, Shah Mehmood, mengatakan jika dikukuhkan, kematian komandan Taliban itu merupakan pukulan besar bagi pemberontak.
"Dengan tewasnya Rehman, TTP akan melemah,"ujarnya.
Amerika menawarkan imbalan lima juta dolar bagi informasi yang mengarah ke lokasi Rehman dan otorita Pakistan juga menawarkan imbalan hampir 500.000 dolar untuk kepalanya.
Konfirmasi independen mengenai jumlah korban dan kerusakan yang disebabkan serangan pesawat tanpa awak itu tidak dapat dilakukan karena wartawan dan organisasi bantuan tidak boleh masuk ke wilayah kesukuan itu tanpa izin resmi.
Serangan pesawat tanpa awak Amerika sangat tidak populer di Pakistan dan seperti biasa Kementerian Luar Negeri Pakistan telah "menyatakan keprihatinan serius" atas serangan terbaru itu.
Pernyataan itu menekankan kembali tentangan Islamabad atas penggunaan operasi pesawat tanpa awak Amerika, dengan mengatakan itu kontraproduktif, menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa dan melanggar prinsip-prinsip kedaulatan nasional.
Serangan terbaru itu muncul ketika pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang baru terpilih akan mengambil kendali di Pakistan. Membujuk Washington untuk mengakhiri serangan pesawat tanpa awak merupakan salah satu komitmen utamanya menjelang pemilu tanggal 11 Mei. Segera setelah memenangkan pemilu, Sharif juga berjanji untuk terlibat dalam pembicaraan damai dengan TTP untuk mengakhiri militansi.
Raza Rumi dari Institut Jinnah yang berbasis di Islamabad mengatakan serangan pesawat tanpa awak yang terbaru itu cenderung menempatkan pemerintahan mendatang di bawah tekanan.
Para pengamat mengatakan semakin banyaknya kecaman di seluruh dunia mengenai operasi pesawat tanpa awak menyebabkan penurunan tajam serangan semacam itu di Pakistan tahun ini. Sejauh ini hanya ada 12 serangan pesawat tanpa awak dan Presiden Amerika Barack Obama dalam pidatonya mengenai kebijakan kontraterorisme Kamis lalu mengisyaratkan bahwa dia akan mengurangi penggunaan pesawat tanpa awak. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Serangan Pesawat Tanpa Awak Amerika Tewaskan Pemimpin Taliban
KBR68H, Washington - Sebuah pesawat tanpa awak Amerika telah menewaskan wakil komandan Taliban Pakistan serta beberapa militan senior lainnya.

INTERNASIONAL
Jumat, 31 Mei 2013 08:00 WIB


pesawat tanpa awak, taliban, amerika
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai