Bagikan:

Pasca Kudeta di Afrika Tengah, Perburuan Gajah Terus Meningkat

KBR68H, Washington - Perburuan gajah meningkat di Republik Afrika Tengah (CAR) karena kurangnya keamanan menyusul kudeta bulan lalu.

INTERNASIONAL

Selasa, 07 Mei 2013 07:58 WIB

Author

Eva Mazrieva

Pasca Kudeta di Afrika Tengah, Perburuan Gajah Terus Meningkat

perburuan gajah, afrika tengah

KBR68H, Washington - Perburuan gajah meningkat di Republik Afrika Tengah (CAR) karena kurangnya keamanan menyusul kudeta bulan lalu. World Wildlife Fund – WWF mengatakan daging gajah dijual di pasar-pasar di CAR barat daya.
 
Bas Huijbregts, kepala bidang kebijakan WWF di wilayah ini, mengatakan masalah itu dimulai setelah sebuah koalisi pemberontak Seleka menyerbu pemerintah bulan Maret, dan menguasai ibukota.
 
“Karena vakumnya pemerintahan maka situasi itu memicu perang saudara dalam beberapa minggu terakhir, perburuan gajah telah meningkat secara dramatis,”ujarnya.

Laporan-laporan itu berasal dari kota-kota di dekat daerah Dzanga Sangha yang dilindungi, sebuah margasatwa yang terbentang di tiga negara, dan tempat tinggal bagi salah satu populasi terbesar gajah di dunia.

Dalam kunjungannya ke taman margasatwa itu tahun lalu, VOA melihat dengan jelas sekelompok 50 gajah di hutan itu – sebuah pemandang alam yang jarang ditemui di beberapa tempat lain. Para pelestari menyatakan keprihatinannya tentang pemburu di hutan itu, dan melatih para penjaga hutan bersenjata untuk memerangi ancaman tersebut.
 
WWF mengatakan sulit untuk menentukan jumlah pasti gajah yang tewas sejak pemberontak Seleka berkuasa.
 
Kantor WWF di daerah Bayanga telah digerebek tiga kali oleh pihak pemberontak, memaksa para staf untuk pindah. Petugas bersenjata mengalami kesulitan untuk melindungi hutan itu.
 
Sebuah kelompok yang terdiri dari delapan organisasi pelestari bertemu di Kongo Brazzaville menandatangani serangkaian rekomendasi kepada presiden dan perdana menteri di Afrika tengah untuk membantu dihentikannya kejahatan terhadap satwa liar.
 
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kelompok itu menyerukan hukuman yang lebih berat bagi para pemburu dan "sama sekali tidak mentolerir " tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
 
Perdagangan gelap gading, tanduk badak dan produk satwa liar lainnya di Afrika telah meningkat secara dramatis dalam dekade terakhir, sebagian besar karena meningkatnya permintaan dari para konsumen di Asia. (VOA)
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending