KBR68H - Pemerintah India berambisi menjadi negara berikutnya di Asia yang memiliki jaringan kereta api kecepatan tinggi. Untuk tujuan itu, India menggandeng pemerintah Jepang.
Rabu kemarin pemerintah India dan Jepang menanda tangani kerjasama untuk melakukan kajian kelayakan bersama (joint feasibility study). Penanda tanganan dilakukan Presiden India Manmohan Singh dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Dua negara itu akan menanggung bersama biaya kajian kelayakan untuk proyek kereta api super cepat. Dua negara akan mengkaji kelaikan proyek pembangunan kereta api super cepat (Shinkansen) untuk jalur Mumbai dan Ahmedabad.
Mengutip harian Nikkei, jalur Mumbai-Ahmedabad membentang sepanjang 500 kilometer dan diperkirakan memakan biaya mencapai 1 triliun Yen atau sekitar Rp97 triliun rupiah. Kajian ini diperkirakan selesai Maret tahun depan.
Jepang menawarkan pinjaman lunak senilai 1 miliar dolar Amerika atau lebih dari Rp9 triliun rupiah kepada India. Jepang memenangkan persaingan dari negara-negara yang memiliki sistem kereta api supercepat seperti Prancis yang memiliki andalan TGV (Train à Grande Vitesse atau kereta api supercepat).
Awal bulan ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan akan keliling dunia mewakili industri Jepang untuk menawarkan keunggulan teknologi infrastruktur mereka. Teknologi Jepang yang diunggulkan antara lain proyek pembangunan jalan, kereta api, pembangkit listrik hingga pelabuhan.
Abe berambisi bisa menawarkan proyek-proyek teknologi Jepang senilai 30 triliun yen (Rp2,900 triliun) per tahun. (AFP)
Ingin Bangun Shinkansen, India Gandeng Jepang
KBR68H - Pemerintah India berambisi menjadi negara berikutnya di Asia yang memiliki jaringan kereta api kecepatan tinggi. Untuk tujuan itu, India menggandeng pemerintah Jepang.

INTERNASIONAL
Kamis, 30 Mei 2013 15:27 WIB

India, Jepang, Shinkansen, kereta supercepat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai