Bagikan:

Buruh Rayakan May Day, Transportasi Publik di Yunani Terganggu

KBR68H, Washington - Mogok serikat buruh pada May Day di Yunani mengacaukan layanan feri ke pulau-pulau disana dan transportasi publik di Athena, dimana demonstran menentang berbagai kebijakan penghematan ekonomi yang berkepanjangan.

INTERNASIONAL

Kamis, 02 Mei 2013 08:38 WIB

Author

Eva Mazrieva

Buruh Rayakan May Day, Transportasi Publik di Yunani Terganggu

may day, buruh, dunia, transportasi

KBR68H, Washington - Mogok serikat buruh pada May Day di Yunani mengacaukan layanan feri ke pulau-pulau disana dan transportasi publik di Athena, dimana demonstran menentang berbagai kebijakan penghematan ekonomi yang berkepanjangan.

Polisi di Istanbul, ibukota Turki, bentrok dengan para demonstran yang berunjuk rasa menuju Lapangan Taksim – lokasi yang biasa digunakan untuk perayaan Hari Buruh.

Disana, partai oposisi utama CHP Ercan Karakas mengecam cara Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menangani berbagai demonstrasi itu.

“Hari Buruh sudah dirayakan secara damai tahun-tahun sebelumnya oleh ribuan orang dan tidak ada yang menderita. Mengapa? Karena perayaan Hari Buruh tidak dilarang pemerintah. Jadi kami berkumpul di Lapangan Taksim bersama teman dan serikat buruh untuk memantau. Kami selalu katakan bahwa larangan akan berujung pada bentrokan.”katanya.

Di Filipina, demonstran berunjuk rasa di Manila menuntut agar pemerintah melindungi lapangan pekerjaan mereka. Pemimpin demonstrasi, Walden Bello, mengatakan mereka menginginkan UU yang membatasi penerimaan pegawai kontrak yang tidak mendapat hak dan kepastian kerja setara dengan pegawai penuh waktu.

“Kita harus mempunyai UU progresif seperti kepastian masa jabatan karena sistem pangkat pegawai rusak akibat sistem kontrak. Semua pekerja benar-benar menentang sistem kontrak.”ujarnya.

Di Kamboja, para buruh pabrik garmen berunjuk rasa di Phnom Penh menuntut kenaikan gaji dan perbaikan kondisi kerja. Di Perancis, oposisi sayap kanan Partai Front Nasional melakukan unjuk rasa Hari Buruh tahunan mereka untuk menyoroti apa yang pemimpin mereka Marine Le Pen sebut sebagai “kegagalan politik pemerintah Sosialis Perancis.” (VOA)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending