KBR, Jakarta - Pekan lalu Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan ada sekitar 3 juta pengangguran baru di AS akibat pandemi Covid-19.
Dan sekarang, mereka melaporkan jumlah pengangguran itu sudah berlipat ganda.
"Pengajuan klaim asuransi pengangguran (di AS) mencapai 6.648.000, bertambah 3.341.000 dari pekan lalu," terang Departemen Tenaga Kerja AS dalam siaran persnya, Kamis (2/4/2020).
Departemen Tenaga Kerja AS menyebut lonjakan pengangguran ini paling banyak berasal dari sektor usaha akomodasi dan pelayanan makanan (food service).
Selain itu, peningkatan pengangguran juga datang dari industri manufaktur, ritel, grosir, dan konstruksi.
Pemerintah AS: Ini Pengorbanan Pekerja Amerika
Perwakilan Departemen Tenaga Kerja AS Eugene Scalia mengklaim pihaknya sudah siap menghadapi lonjakan pengangguran ini.
Eugene menjelaskan, pekan lalu pemerintah AS sudah mengesahkan paket kebijakan baru bernama Coronavirus Aid, Relief and Economic Security (CARES). Kebijakan CARES itu mengatur beberapa hal seperti:
- Ketentuan cuti berbayar;
- Peningkatan tunjangan pengangguran, dan;
- Peningkatan insentif bagi perusahaan supaya mereka bisa tetap menggaji pekerjanya.
“Laporan (lonjakan pengangguran) ini mencerminkan pengorbanan pekerja Amerika untuk keluarga, tetangga, dan negara mereka demi memperlambat penyebaran (Covid-19)," kata Eugene dalam siaran persnya, Kamis (2/4/2020).
Saat ini Amerika Serikat sudah menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia, yakni sekitar 245 ribu kasus sampai Jumat (3/4/2020).
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di AS juga terbilang sangat rendah, yakni sekitar 3 persen saja.
Editor: Agus Luqman