KBR - Bekas pemimpin Malaysia Mahatir Mohammad terus mendesak Perdana Menteri Najib Razak agar mundur. Ini lantaran nama Najib disebut-sebut terlibat dalam dugaan penggelapan uang BUMN investasi pada 2008.
Kasus itu membuat perusahaan plat merah itu memiliki utang dan terancam gagal bayar hingga 11 miliar dolar amerika serikat atau sekitar 142 triliun rupiah.
Meski begitu, Najib mengaku tetap menghormati Mahathir sebagai seniornya di Partai Barisan Nasional (UMNO). Dia mengatakan kritik-kritik yang dialamatkan padanya bukan alasan untuk meletakkan jabatan.
Selain dugaan korupsi di BUMN, Najib juga disebut-sebut berada di balik dugaan pembunuhan seorang penerjemah asal Mongolia pada 2006.
Editor: Antonius Eko