KBR68H - Dua kandidat utama Pemilu Presiden di Afghanistan menuding ada kecurangan suara. Ini lantaran pada putaran kedua Pemilu Presiden, ada kemungkinan menjadi sasaran serangan Taliban.
Sebelumnya, dua kandidat itu yakni bekas Menteri Luar Negeri Abdullah Abdullah dan bekas ekonom Bank Dunia Ashraf Ghani bersaing dalam pemungutan suara kedua setelah pada Pemilu 5 April lalu menunjukkan tidak ada satu kandidat yang memperoleh 50 persen suara.
Syarat itu dibutuhkan untuk memenangkan Pemilu Presiden pada putaran pertama. Abdullah optimistis pada putaran kedua nanti, ia akan memenangkannya. Namun begitu, ia menuding pemerintah campur tangan dalam pemungutan suara.
Sementara itu, hasil akhir Pemilu Presiden putaran kedua akan diumumkan pada 14 Mei mendatang. Pemenang pada Pemilu Presiden putaran kedua, nantinya akan memimpin Afghanistan dalam memasuki era baru sebagai pemimpin pasukan tempur NATO serta mengakhiri 13 tahun melawan pemberontakan Islam yang meletus setelah Presiden Hamid Karzai mengambil alih kekuasaan pada 2001 silam. (CNA)
Editor: Antonius Eko