Bagikan:

Pembunuhan Aktivis Perburuk Situasi Politik Thailand

Penembakan mati seorang penyair terkemuka pro-pemerintah di Thailand memicu kekhawatiran bahwa itu bisa menyebabkan kekerasan politik yang lebih parah di negara itu.

INTERNASIONAL

Jumat, 25 Apr 2014 07:17 WIB

Author

Zulfian Bakar

Pembunuhan Aktivis Perburuk Situasi Politik Thailand

thailand

KBR68H, Washington - Penembakan mati seorang penyair terkemuka pro-pemerintah di Thailand memicu kekhawatiran bahwa itu bisa menyebabkan kekerasan politik yang lebih parah di negara itu. 


Penembakan Kamol Duangphasuk, 45 tahun, pada siang hari di luar sebuah restoran di ibukota adalah serangan terbaru yang belum terpecahkan yang menimpa seorang tokoh terkemuka di Thailand yang terjadi di tengah ketidakstabilan politik.

 

Kamol, lebih dikenal dengan nama pena Mai Neung Kor Khuntee, adalah pendukung gerakan Kaus Merah, yang mendukung pemerintahan Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra, yang sedang berjuang untuk tetap menjabat. Kamol tewas dalam mobilnya di tempat parkir sebuah restoran Rabu sore.

 

Seorang pemimpin Front Persatuan untuk Demokrasi (UDD), kelompok inti Kaus Merah, Weng Tojirakarn mengatakan dari TKP dan dua luka di dada korban, jelas bahwa seniman aktivis itu ditembak dari jarak dekat.


Kamol kerap menentang keras hukum kerajaan Thailand, di mana mereka yang dinyatakan bersalah melakukan pencemaran nama baik kerajaan dapat menghadapi hukuman 15 tahun penjara. 


Kaus Merah sering dicap melawan monarki di negara itu, sesuatu yang disangkal para pemimpinnya.

 

Seorang mayor jenderal angkatan darat dan tokoh antipemerintah, yang mengelola sebuah rumah sakit swasta di Bangkok, baru-baru ini mengadakan apa yang disebutnya Organisasi Pengumpulan Sampah untuk memberantas mereka yang diduga menghina monarki.

 

Weng mengatakan berdirinya kelompok baru itu dan pembunuhan Kamol bukan suatu kebetulan. Dia menyerukan agar pendirinya, Rienthong Nanna, mengecam pembunuhan itu.

 

Pemimpin UDD itu mengatakan Kaus Merah, meskipun marah karena ditarget, tidak akan membalas.

 

LSM Human Rights Watch yang berbasis di AS menyerukan kepada pihak berwenang Thailand agar menyelidiki pembunuhan itu dan menyeret siapa pun yang bertanggung jawab ke pengadilan. 


Human Rights Watch mengatakan kematian Kamol hanya akan memperburuk situasi politik yang sudah tegang di Thailand. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending