Bagikan:

Malaysia Menghantarkan Irene Fernandez ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Ribuan orang hadir untuk memberi penghormatan terakhir.

INTERNASIONAL

Kamis, 03 Apr 2014 23:19 WIB

Malaysia Menghantarkan Irene Fernandez ke Tempat Peristirahatan Terakhir

pemakaman Irene Fernandez, LSM buruh migran Tenaganita di Malaysia, Irene Fernandez

KBR68H - Misa pemakaman aktivis HAM Malaysia Irene Fernandez malam ini digelar di Gereja Aktivis HAM Malaysia Irene Fernandez malam ini di Gereja Divine Mercy di Shah Alam. Peti mati Irene yang berwarna putih dibawa oleh anggota keluarganya di tengah misa yang dihadiri dua ribuan kerabat, keluarga, kolega dan para pengagumnya. 


Direktur Program Tenaganita Glorene Das langsung berlinang air mata ketika menghantarkan Irene ke tempat peristirahatan terakhir. Menurut Das, peninggalan terpenting dari Irene adalah dorongan untuk mendapatkan semangat dari kelompok-kelompok yang mereka bantu - mulai dari buruh migran, pengungsi serta perempuan dan anak-anak. Pendiri LSM Tenaganita ini juga dipuji sebagai seorang pimpinan yang penuh ide kreatif untuk memperjuangkan aktivitas HAM mereka. 


Sementara itu Catrina, putri bungsu Irene dari tiga bersaudara mengatakan, ibunya seringkali menyanyikan lagu 'nina bobo' ketika mereka masih kecil. "Setelah kami dewasa, baru kami sadar kalau apa yang sering diucapkan ibu kami, yaitu 'bangkit, perjuangkan hakmu' bukanlah lagu nina bobo," katanya. 


Irene Fernandez meninggal akibat gagal jantung di usia 67 tahun pada 31 Maret 2014. Irene dikenal sebagai pembela kelompok yang terpinggirkan di Malaysia, mulai dari pekerja seks sampai buruh migran. Irene seringkali disebut sebagai pionir untuk perlindungan terhadap buruh migran. Sebagai aktivis, Irene pernah ditahan karena dianggap menyebarluaskan berita palsu. Pada 2005, Irene meraih Right Livelihood Award yang juga dikenal sebagai Nobel Alternatif. 


Irene Fernandez menjadi salah satu nara sumber dalam ASEAN on the Move Forum yang diselenggarakan KBR68H bekerjasama dengan ASEAN Foundation pada Februari 2014. (malaysiainsider, themalaymailonline)



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending