Bagikan:

Di Asia, 3 dari 4 Orang Beresiko Kena Malaria

Tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria.

INTERNASIONAL

Jumat, 25 Apr 2014 13:46 WIB

Di Asia, 3 dari 4 Orang Beresiko Kena Malaria

KBR68H – Di Asia Tenggara, 3 dari 4 orang punya resiko besar untuk terkena penyakit malaria. Badan Kesehatan Dunia WHO hari ini meminta dunia untuk memberikan investasi lebih besar untuk melawanmalaria. 


Tanggal 25 April diperingati dunia sebagai Hari Malaria. Di kawasan Asia Tenggara, angka kasus malaria turun dari 2,9 juta pada tahun 2000 menjadi 2 juta di tahun 2012. Meski begitu, malaria masih menjadi penyakit yang mengancam nyawa banyak orang. 


Direktur Regional WHO Dr Poonam Khetrapal Singh mengatakan sekitar 1,4 miliar manusia terancam malaria di kawasan Asia Tenggara.


“Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang mskin, termasuk para pekerja di daerah hutan atau perbukitan, atau di tempat-tempat seperti pertambangan, pembangunan jalan dan lainnya,” kata Singh hari Jumat (25/4). 


(baca juga: Kampanye Bahaya Malaria Melalui Film Mary and Martha)


Menurut Singh, setiap negara mesti mengalokasikan dana untuk meningkatkan kemampuan diagnosa, obat-obatan, membeli jaring pengaman dari malaria dan yang lainnya. “Kita harus memperkuat komunitas untuk bisa melindungi diri sendiri. Menghilangkan malaria membutuhkan keinginan politik yang lebih besar.”


Negara-negara Afrika 


Tidak hanya negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang terancam malaria, tapi juga negara-negara di sub-sahara Afrika. Kebanyakan korbannya adalah anak berusia di bawah 5 tahun. 


Menurut WHO, sekitar 40 persen kasus malaria di seluruh dunia ternyata berasal dari dua negara saja yaitu Nigeria dan Kongo. WHO mengatakan, malaria mengancam 90 persen populasi Nigeria dan ini turut menyumbang 11 persen kematian ibu. Diperkirakan ada 100 juta kasus malaria dengan 300 ribu kematian per tahun di Nigeria. Dan angka ini lebih banyak 100 ribu kasus dibandingkan kasus kematian akibat HIV/AIDS. 


Sementara itu di Kongo, malaria masih jadi penyakit endemik. Angka kasusnya pun makin naik dari tahun ke tahun meski tak ada data pasti dari pemerintah. Diperkirakan kasus malaria terus bertambah karena masih adanya konflik dengan kelompok militan yang membuat warga sulit mengakses pengobatan. 


Penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa parasit bernama plasmodium yang kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Ketika seseorang terkena malaria, biasanya gejalanya adalah tubuh demam, menggigil, muntah, mual, sakit badan, sakit kepala, diare, dan batuk. Jika tidak diobati dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit kuning, dehidrasi, anemia, malaria otak, gagal hati dan ginjal, bahkan kematian.  


(Sumber: India.com, IBTimes.co.uk) 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending