Populasi Lebah Terancam, EU Pertimbangkan Larang Pestisida

KBR68H - Negara-negara anggota Uni Eropa bakal segera mengambil suara untuk memutuskan apakah akan menyetujui usulan larangan pestisida di seluruh wilayah Eropa.

Pemungutan suara Uni Eropa pada bulan lalu tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan. Karena itu Komisi di Uni Eropa kembali mengajukan usulan dan akan diputuskan pekan ini.

Usulan larangan pestisida itu dikaitkan dengan kematian lebah akibat pestisida dalam berbagai kajian ilmiah.

Saat ini ada kekhawatiran besar terhadap nasib populasi lebah yang bakal habis terancam pestisida atau bahan kimia pembasmi hama.

Yang jadi sorotan adalah bahan kimia pestisida kimia neonikotinoid dalam semprotan. Pestisida ini diyakini berbahaya bagi lebah.

Bahan kimia neonikotinoid diantaranya chlotianidin, imidacloprid dan thiatetoxam.

Komisi Uni Eropa menyatakan pestisida-pestisida tersebut harus dibatasi dan dilarang digunakan pada tanaman atau tumbuhan yang selama ini dikunjungi lebah atau serangga lain yang bermanfaat bagi penyerbukan, seperti kupu-kupu.

Meski begitu, banyak petani maupun ahli pertanian menilai, Uni Eropa tidak punya data yang meyakinkan.

Komisi Uni Eropa akan memberlakukan larangan selama dua tahun terhadap bahan kimia neonikotinoid, jika negara-negara di Eropa gagal mencapai kesepakatan.

Mengutip BBC, para peneliti mengatakan selama ini spesies liar seperti lebah madu merupakan binatang yang paling bertanggung jawab dalam proses penyerbukan produksi tanaman pangan di sepertiga wilayah dunia. Karena itu keberadaan lebah harus dijaga.

Saat ini sejumlah negara telah memberlakukan larangan terbatas terhadap bahan kimia jenis Neonikotinoids, seperti Prancis, Jerman, Italia dan Slovenia.

Dukungan terhadap Uni Eropa datang dari tiga juta tanda tangan yang dikumpulkan untuk mendesak pelarangan pestisida jenis neonikotinoid. (BBC)