Bagikan:

Media di Cina Sarankan Warga Tetap Konsumsi Unggas

Media di Cina Sarankan Warga Tetap Konsumsi Unggas

INTERNASIONAL

Senin, 15 Apr 2013 14:22 WIB

Author

Agus Luqman

Media di Cina Sarankan Warga Tetap Konsumsi Unggas

Flu burung, H7N9, Industri unggas Cina, Penularan ke manusia, mutasi virus flu burung

KBR68H - Industri unggas di Cina merugi hingga 10 milyar Yuan atau sekitar Rp15 triliun rupiah, sepekan setelah virus flu burung varian baru H7N9 menular ke manusia.


Pemerintah Cina melalui media massa terus berusaha untuk mencegah kepanikan warga akibat penularan virus flu burung.


Kementerian Kesehatan Cina menyatakan dalam situsnya, bahwa unggas dan telur tetap bisa dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang.


Editorial harian Global Times menulis adanya kecemasan warga mengkonsumsi unggas. Hal ini dianggap sebagai bencana bagi industri unggas di Cina. Karena itu, menurut Global Times, keputusan tidak mengonsumsi unggas sangat tidak adil bagi para peternak.


Global Times menyebutkan keputusan menghindari konsumsi unggas merupakan kecemasan yang berlebihan. Harian ini mendesak masyarakat Cina untuk menunjukkan semangat kolektif atau kebersamaan daripada bersikap individualistis.


Jumlah penderita flu burung di Cina terus bertambah. Hingga kini sudah ada 60 orang terpapar varian baru flu burung dan 13 orang meninggal dalam dua pekan. Ada penambahan 20 kasus dalam sepekan dan untuk pertama kalinya diketahui menyebar ke luar Shanghai. 


Para ahli mengkhawatirkan virus H7N9 akan bermutasi ke varian baru yang mudah menular dari manusia ke manusia. Hal ini bisa memicu pandemi atau penularan melalui populasi manusia secara meluas.


Meski begitu Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan belum ada bukti adanya penularan virus H7N9 dari manusia ke manusia. WHO meminta masyarakat tetap tenang menyikapi wabah flu burung di Cina.


Otoritas kesehatan di Cina belum mengetahui secara pasti bagaimana virus ini menyebar. Namun diyakini penyebarannya terjadi dari burung atau unggas ke manusia. Inilah yang kemudian mendorong adanya pemusnahan unggas secara besar-besaran di sejumlah kota. Beijing saat ini telah melarang perdagangan unggas hidup. (AFP)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending