KBR68H – Nilai impor Cina pada Bulan Maret naik 14,1 persen. Kondisi ini sebagai pertanda positif bagi pemulihan ekonomi secara bertahap di negeri tirai bambu itu.
Angka impor yang dilaporkan Rabu (10/4) ini ditandai dengan percepatan di atas 5 persen selama periode Januari-Februari. Kondisi ini menunjukkan produsen Cina dan konsumen membeli lebih banyak. Namun, situasi ini juga menandakan bahwa permintaan global masih relatif lemah, dengan kenaikan 10 persen.
Angka ekspor turun tajam dari kisaran 23,6 persen selama periode dua bulan sebelumnya. Capaian ini menambah tantangan bagi Beijing yang mencoba untuk mempertahankan rebound dari penurunan ekspor terdalam sejak krisis global tahun 2008 lalu. Selain itu, Cina sedang berupaya menghindari PHK di industri ekspor dengan jutaan pekerja.
Badan administrasi umum bea cukai di Cina mencatat, ekspor naik menjadi $ 182,2 miliar atau sekitar Rp 1770 triliun, sementara impor $ 183,1 atau senilai Rp 1779 triliun. Surplus perdagangan di tengah kondisi sensitif politik dunia kini menyempit menjadi $ 900 juta atau Rp 8,7 triliun. .
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 7,9 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Desember lalu. Capaian itu naik dari kuartal sebelumnya yakni 7,4 persen. Para analis mengatakan pemulihan sedang didorong oleh pengeluaran pemerintah dan pinjaman bank, sementara belanja konsumen tumbuh perlahan. (Associated Press)
Impor Cina Bulan Maret Naik, Pertanda Pemulihan
Nilai impor Cina pada Bulan Maret naik 14,1 persen. Kondisi ini sebagai pertanda positif bagi pemulihan ekonomi secara bertahap di negeri tirai bambu itu.

INTERNASIONAL
Rabu, 10 Apr 2013 11:24 WIB

Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai