Bagikan:

Belanja Militer Dunia Turun di 2012

Belanja Militer Dunia Turun di 2012

INTERNASIONAL

Senin, 15 Apr 2013 15:34 WIB

Author

Agus Luqman

Belanja Militer Dunia Turun di 2012

Belanja militer dunia, anggaran pembelian senjata, belanja tentara, alat utama sistem senjata

KBR68H - Untuk pertama kalinya, sejak 1998, uang belanja militer dunia menurun.

Demikian laporan dari The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sebuah lembaga pengawas persenjataan yang bermarkas di Swedia.

Laporan itu diluncurkan Senin ini.

Lembaga itu menyebutkan pada 2012 negara-negara internasional menghabiskan 1,75 triliun dolar AS, atau hampir Rp17 ribu triliun (Rp17 kuadriliun) untuk belanja angkatan bersenjata. Angka itu turun 0,5 persen dari tahun sebelumnya.

Lembaga SIPRI menyebutkan pengurangan belanja militer turun di negara-negara Barat yang tengah sarat penghematan. Sedangkan negara-negara seperti Rusia, Cina dan sejumlah negara berkembang lain.

Lembaga itu menyebut situasi ini sebagai "awal dari bergesernya keseimbangan belanja militer dunia."

Laporan SIPRI menyebutkan, Amerika Serikat masih memimpin di daftar negara-negara dengan belanja militer terbanyak dibanding negara lain. Angkanya sekitar 39 persen dari total belanja militer dunia.

Belanja militer Indonesia selama tahun 2012 tercatat Rp 72,5 trilyun. Angka membengkak 30 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 ini akan kembali naik menjadi Rp 77,7 trilyun.

Pada laporan SIPRI yang diterbitkan Maret lalu, SIPRI juga melaporkan bahwa Indonesia telah memesan sejumlah rudal udara untuk melengkapi skadron pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 yang dimilikinya.

The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) merupakan lembaga independen internasional yang didedikasikan untuk penelitian konflik, persenjataan, pengawasan senjata dan perlucutan senjata. Organisasi ini didirikan tahun 1966, dan bermarkas di Solna, Swedia. (AP)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending