KBR68H, Washington - Senat Amerika telah menolak rancangan bipartisan untuk memperluas pemeriksaan latar belakang para pembeli senjata, meskipun beberapa jajak pendapat menunjukkan warga Amerika pada umumnya mendukung langkah itu.
Lima puluh empat senator setuju melakukan amandemen atas RUU Pengendalian Senjata Api. Namun, berdasarkan aturan Senat harus ada 60 suara untuk bisa meloloskan amandemen tersebut.
Kalau pun amandemen ini diloloskan, DPR yang dikuasai Republik tampaknya akan menolak amandemen ini.
Presiden Barack Obama menyebut ini sebagai hari memalukan bagi Amerika. Ia menyatakan lobby senjata api dan sekutu-sekutunya sengaja berbohong tentang RUU itu dan bahwa para senator yang memilih untuk “menolak” amandemen telah terintimidasi dan menyerah pada politik.
Presiden Barack Obama telah mendorong pengawasan senjata api yang lebih ketat sejak pembantaian atas 26 anak-anak dan guru sekolah dasar Sandy Hook di Newtown – Connecticut pertengahan Desember lalu.
Beberapa jajak pendapat menunjukkan lebih dari 90% pemilih mendukung pemeriksaan latar belakang yang lebih luas. Tetapi Asosiasi Pemilik Senjata Api NRA yang mewakili para pemilik senjata api menentangnya dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap konstitusi. (VOA)
Amandemen RUU Pengendalian Senjata Api Kemungkinan Ditolak
KBR68H, Washington - Senat Amerika telah menolak rancangan bipartisan untuk memperluas pemeriksaan latar belakang para pembeli senjata, meskipun beberapa jajak pendapat menunjukkan warga Amerika pada umumnya mendukung langkah itu.

INTERNASIONAL
Kamis, 18 Apr 2013 11:33 WIB


RUU Senjata api, amerika, pengendalian senjata
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai