TNI AL: Nihil, Pencarian Serpihan Pesawat MAS di Sekitar Belawan

KBR68H, Jakarta - TNI Angkatan Laut mengirimkan tiga kapal untuk membantu mencari jejak keberadaan pesawat Malaysia Airlines yang hilang akhir pekan lalu.

Pencarian TNI AL dilakukan di sekitar Kepulauan Penang di sebelah utara Belawan, Sumatera Utara. Namun pencarian tidak membuahkan hasil. Tidak ada tanda-tanda jejak pesawat maupun serpihan pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu.

Juru bicara TNI Iskandar Sitompul mengatakan, TNI mengerahkan tiga kapal TNI dan satu pesawat intai. Salah satu kapal yang dikirim untuk mencari tersebut memiliki fasilitas radar dan sonar yang canggih.

"Belum ada. Kapal kita sudah tiga di sana. Pesawat intai maritim juga sedang berproses untuk membantu surveillance dari udara. Jadi baru kemarin, baru tibanya malam hari. Perlu perjalanan 140 knots kilomile itu," jelas Iskandar Sitompul saat dihubungi KBR68H, Senin (10/03).

TNI mengerahkan lima kapal perang untuk mencari pesawat Malaysia Airline MH370  yang dinyatakan hilang.

Langkah ini dilakukan menyusul adanya permintaan langsung dari Angkatan Bersenjata Malaysia agar Indonesia ikut membantu pencarian pesawat di kawasan Selat Malaka.

Sudah dua hari

Pesawat Malaysia Airlines hilang dari pantauan radar pada Sabtu lalu. Pesawat itu hilang di perairan antara Malaysia dan Vietnam. Pesawat mengangkut lebih dari 230 orang.

Pencarian kini memasuki hari kedua. Sekitar 40 kapal dan 34 pesawat dikerahankan oleh delapan negara, termasuk Indonesia. Namun pemerintah Malaysia belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat dan para penumpangnya.

Militer Vietnam sempat menyebutkan ada serpihan mirip pintu pesawat di perairan Vietnam. Namun laporan itu belum diverifikasi atau diperiksa lagi. Begitu juga adanya laporan temuan benda mirip ekor pesawat. Temuan itu dibantah otoritas penerbangan sipil Malaysia.

Satu-satunya petunjuk kemudian mengarah pada ceceran minyak yang kabarnya ditemukan oleh otoritas militer Vietnam. Lokasinya berada dekat Pulau Tho Chu Vietnam, di Teluk Thailand. Minyak itu kini sedang diuji di laboratorium. (Sin/AFP)

Editor: Agus Luqman