KBR68H, Washington - Perdana Menteri Krimea mengatakan hasil sementara referendum hari Minggu menunjukkan bahwa 93% pemilih ingin berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Kurang dari satu jam setelah TPS-TPS ditutup, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Amerika menolak referendum di Krimea. Gedung Putih mengatakan masyarakat internasional tidak akan mengakui hasil referendum yang dilakukan di bawah ancaman kekerasan dan intimidasi intervensi militer Rusia yang melanggar hukum internasional.
Pernyataan itu menambahkan, seharusnya tidak ada keputusan yang diambil tentang masa depan Ukraina tanpa pemerintah nasional Ukraina. Gedung Putih menyatakan pemilu presiden yang direncanakan tanggal 25 Mei mendatang akan memberi kesempatan sah bagi seluruh warga Ukraina untuk menyampaikan suara mereka tentang masa depan negara itu.
Jumlah warga yang mengikuti referendum hari Minggu di Krimea, semenanjung yang terletak di Laut Hitam, diperkirakan sekitar 64 persen.
Amerika,Uni Eropa dan Dewan Eropa hari Minggu telah mengeluarkan pernyataan, menyebut referendum itu ilegal dan tidak sah, serta memperingatkan bahwa hasil referendum itu tidak akan diakui secara internasional. (VOA)
Editor: Antonius Eko