Lima Teori Hilangnya MH370 dan Enam Peristiwa Misterius Lainnya

Jejak pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, masih belum jelas hingga kini. Berbagai teori dikembangkan untuk menganalisis kemungkinan penyebab hilangnya pesawat naas tersebut.

Beberapa teori di antaranya adalah pesawat itu dibajak teroris. Rumor terbaru yang berkembang menyebut-nyebut kelompok separatis Uighur di Xinjiang berada di balik hilangnya MH370. Juga ada kelompok yang menamakan dirinya Brigade Martir Cina yang menyatakan bertanggungjawab atas insiden hilangnya MH370. Tapi sejauh ini belum ada konfirmasi resmi apa pun, baik dari pemerintah Cina maupun badan-badan antiterorisme internasional lainnya.

Kedua, pesawat meledak di udara. Beberapa pilot dan pakar penerbangan mengatakan itu bisa terjadi karena ledakan, sambaran petir atau hilangnya tekanan kabin yang bisa mengakibatkan dekompresi eksplosif. "Pesawat Boeing 777 bisa terbang setelah disambar petir, bahkan jika ada dekompresi ekstrem. Tapi kalau karena ledakan, itu tidak ada kesempatan lagi. Sudah berakhir," kata seorang bekas pilot Malaysia Airlines yang menolak disebutkan namanya.

Teori ketiga, kesalahan mekanis. Teori ini muncul hari Minggu yang menyebut MH370 telah berputar balik pada saat-saat terakhir menjelang hilangnya kontak radar. Ini memicu spekulasi adanya kesalahan mekanis. Sebagian yang lain menduga telah terjadi kerusakan mesin. Tetapi kalau ini yang terjadi, pilot masih memiliki kesempatan selama 20 menit -- dalam keadaan mesin tak berfungsi normal, untuk membuat panggilan darurat. Tapi itu tak terjadi.

Keempat, pilot gagal mengalihkan mode autopilot ke mode manual ketika pesawat melaju dalam kecepatan tinggi. Pesawat lantas masuk dalam kondisi "stall" -- berhenti terbang dan mulai jatuh. Pilot lantas berupaya menaikkan hidung pesawat berulang kali justru pada saat ia seharusnya menurunkan hidung pesawat. Akibatnya, pesawat berada dalam kondisi "stall".

Kelima, pilot mengalami disorientasi. Pilot memutus mode autopilot dan entah bagaimana lantas menerbangkannya begitu saja dan ketika sadar, itu sudah terlambat. Tapi sebagian pakar menolak teori ini karena jalur pesawat pasti akan terdeteksi radar. Begitu juga spekulasi yang menyebut pilot sengaja melakukan bunuh diri, sangat jarang terjadi.

Tapi lepas dari spekulasi teori-teori yang beredar, peristiwa misterius yang menimpa MH370 ternyata bukan yang pertama. MH370 tak sendirian. Setidaknya ada 6 peristiwa hilangnya pesawat secara misterius yang hingga kini sebagian bahkan belum terkuak utuh.

Yang pertama, penerbangan Air France 447. Sebuah pesawat Airbus A330 dari Rio de Janeiro ke Paris jatuh ke Samudera Atlantik pada tahun 2009, menewaskan 228 penumpang dan awak kapal. Butuh waktu lima hari penuh bagi tim SAR untuk menemukan bangkai pesawat dan tiga tahun untuk menulis dalam laporan bahwa kristal es telah menjadi penyebab mode autopilot terputus. Mayat 74 penumpangnya tetap tak ditemukan.

Kedua, Amelia Earhart. Ia adalah salah satu legenda dalam sejarah penerbangan. Amelia Earhart hilang bersama pesawat bermesin ganda Electra di atas Samudera Pasifik pada tahun 1937 dalam upayanya terbang mengelilingi dunia. Tidak ada jejak pesawatnya yang berhasil ditemukan, bahkan setelah upaya pencarian yang menghabiskan jutaan dolar. Earhart secara resmi dinyatakan meninggal pada tahun 1939.

Ketiga, Tiger Flight Line 739. Sebuah penerbangan militer AS meninggalkan Guam pada tahun 1962 dengan membawa lebih 90 personil menuju Filipina. Tapi mereka tidak pernah tiba di tempat tujuan. Pilot tidak pernah mengeluarkan panggilan darurat dan 1,300 orang yang terlibat dalam pencarian tidak pernah menemukan jejak puing-puingnya. Memang ada awak sebuah kapal tanker Liberia yang menyatakan melihat ada cahaya "sangat terang" di langit pada saat perkiraan penerbangan itu sedang berlangsung, tapi Badan Penerbangan Sipil AS menegaskan hal itu "tidak dapat dipakai untuk menentukan kemungkinan penyebab peristiwa kecelakaan tersebut".

Keempat, British South American Airways. Butuh waktu lebih dari 50 tahun untuk menemukan jejak 11 orang yang hilang di Pegunungan Andes dalam sebuah penerbangan pada 1947. Sepasang pemanjat tebing Argentina menemukan reruntuhan mesin di Andes pada tahun 1998 dan ekspedisi militer kemudian juga menemukan jenazah manusia. Ada yang bilang pesawat menyebabkan longsor ketika menabrak Gunung Tupangato dan dimakamkan di salju.

Kelima, Segitiga Bermuda. Serangkaian peristiwa pesawat yang hilang  di atas hamparan laut yang luas antara Florida, Puerto Rico, dan Bermuda telah menahbiskan wilayah ini sebagai sebuah wilayah menakutkan: Segitiga Setan. Dua pesawat jet penumpang British South American Airways menghilang di wilayah tersebut pada tahun 1948 dan 1949. Lebih dari 51 orang hilang pada dua penerbangan itu dan mereka tidak pernah ditemukan. Pada tahun 1945, lima pesawat pembom Amerika menjalankan misi pelatihan di daerah itu dan tidak pernah kembali. Sebuah pesawat pencari yang membawa 13 awak, ikut-ikutan lenyap.

Terakhir, pesawat Angkatan Udara Uruguay dengan nomor penerbangan 571 menuju Santiago, Chile, yang membawa 45 penumpang dan awak pesawat, jatuh di pegunungan Andes karena cuaca buruk pada tahun 1972. Korban tewas berjumlah 12 orang. Pihak berwenang tidak menyadari adanya korban selamat selama 72 hari. Sementara itu, delapan tewas akibat longsoran salju yang melanda reruntuhan pesawat di mana mereka berlindung. Sisanya berjumlah 16 orang, terpaksa melakukan kanibalisme agar tetap hidup. Mereka makan mayat sebelum akhirnya ditemukan lebih dari dua bulan kemudian.

(The Guardian/Time)