KBR68H, - Rusia harus membayar mahal atas aksi campur tangan militernya di Ukraina. Saat ini harga saham dan obligasi di pasar keuangan negara Eropa Timur tersebut terjun bebas setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan tentaranya ke wilayah Crimea Ukraina. Bursa saham Rusia anjlok 10,8 persen, menyapu $ 60 miliar (Rp 600 triliun rupiah) nilai kerugian yang harus dialami perusahaan-perusahaan yang diperdagangkan di pasar bursa. Nilai tersebut jauh melampaui anggaran yang dikeluarkan pemerintah Rusia untuk Olimpiade musim dingin Sochi bulan lalu.
Sementara, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengkhawatirkan situasi di Ukraina yang bisa menjadi tak terkendali. Ia mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi terbaik untuk Ukraina. Saat bertemu dengan Putin, Ban mendesak agar Rusia menyelesaikan krisis lewat dialog dengan penguasa baru Ukraina.
Sebelumnya Presiden Vladimir Putin menyatakan pada akhir pekan ia memiliki hak untuk menyerang Ukraina demi melindungi kepentingan Rusia dan warga negara. Sementara parlemen Amerika Serikat menyatakan akan mendukung presiden Obama untuk membantu pemerintahan sementara di Ukraina atas aksi militer Rusia. Meski begitu, parlemen mau pemerintah Amerika Serikat mendesak negara-negara Eropa untuk turut serta menyelesaikan krisis yang terjadi di negara bekas kekuasaan Rusia itu. (Reuter, VOA)
Editor : Sutami