KBR68H, Washington - Turki dalam suasana mencekam setelah polisi anti huru-hara menggunakan meriam air dan gas air matauntuk membubarkan ratusan demonstran di Istanbul.
Unjukrasa itu terjadi setelah keluarnya aturan yang menurut para kritikus akan memperketat pengawasan pemerintah terhadap internet.
Aturan itu akan mengijinkan pihak berwenang untuk memblokir situs-situs dengan alasan pelanggaran privasi tanpa keputusan pengadilan. Operator internet juga akan terpaksa menjadikan para pengguna data dapat dipantau pejabat-pejabat pemerintah.
Para kritikus mengatakan aturan itu merupakan upaya Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membungkam perbedaan pendapat dan menghentikan publik bisa melihat bukti terjadinya korupsi tingkat tinggi secara online. Erdogan membantah kritik adanya aturan pengawasan baru tersebut. (VOA)
Editor: Antonius Eko