KBR68H - Kepolisian Thailand dan pemimpin aksi unjuk rasa gagal mencapai kesepakatan untuk membuka kembali perkantoran pemerintah dan jalan di Bangkok. Sebelumnya perkantoran pemerintah dan jalan di Bangkok telah diduduki pengunjuk rasa selama sebulan sebagai bentuk perlawanan terhadap Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Pemimpin aksi unjuk rasa, biksu Luang Pu Buddha Issara mengatakan, kesepakatan gagal untuk pembebasan kompleks pemerintah yang sudah diduduki di utara ibukota di hari ketiga operasi keamanan. Buddha Issara mengatakan pemerintah menggunakan permintaan membuka kembali jalan sebagai alasan untuk menindak pengunjuk rasa. Kata dia di depan perwakilan kepolisian, kalau terjadi pertumpahan darah, pemerintah kemungkinan tak akan bertanggung jawab. Sementara itu, pihak kepolisian mengungkapkan tak akan menggunakan jalan kekerasan.
Sebelumnya, pasukan keamanan melakukan perlawanan ketika para pengunjuk rasa bergerak menduduki kementerian dan persimpangan besar di pusat kota selama beberapa bulan terakhir. Dalam upaya pendudukan itu, 11 orang tewas dan seratusan terluka sejak protes dimulai pada November tahun lalu. Perdana Menteri Yinluck Shinawatra hampir dipastikan akan kembali berkuasa usai pemungutan suara beberapa waktu lalu. Namun, pemimpin demonstran anti pemerintah tetap menyerukan dan menggelar aksi di tengah Kota Bangkok untuk menggulingkan Yingluck (Reuters)
Editor: Fuad Bakhtiar