KBR68H - Pemerintahan sementara Thailand merasa terpukul setelah Cina membatalkan pemberian beras sebanyak 1,2 juta ton dari negara itu, terkait dugaan isu korupsi. Pembatalan pembelian beras itu menyebabkan perekonomian negara gajah putih semakin lesu disaat pemerintah kerepotan menghadapi hantaman gelombang demonstrasi yang terus berlangsung di jalan-jalan Bangkok.
Wakil Perdana Menteri, sekaligus Menteri Perdagangan Thailand Niwatthamrong Bunsongphaisan mengatakan perusahaan negara asal Cina membatalkan pembelian beras karena Komisi Pemberantasan Korupsi Thailand tengah menyelidiki transparansi pembelian beras negara.
Dia mengatakan, pemerintah Thailand akan membuka tender ulang untuk menjual 400.000 ton beras negara pada pekan depan. Tender beras itu dilakukan karena negara membutuhkan dana untuk membayar beras milik petani yang sudah menunggu dana mereka.
Sebelumnya, KPK Thailand berencana untuk memeriksa Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, terkait kasus dugaan korupsi pembelian beras petani oleh pemerintah. (Bangkok Post)
Editor: Antonius Eko