KBR68H-Anda mungkin termasuk yang harus pakai kawat gigi karena susunan gigi tak rata. Pertimbangannya mungkin kalau gigi tak rata maka senyum kurang bagus atau malah merasa kurang percaya diri dengan gigi bergingsul. Tapi sekarang di Jepang, gigi tidak rata dan bergingsul justru jadi tren.
Gadis remaja Jepang bahkan harus merogoh kocek cukup dalam untuk mendapat senyum dengan gigi gingul dan tak rata. Mereka menyebutnya sebagai penampilan ”yaeba” atau gaya gigi taring. Senyum dengan gigi taring dianggap menarik dan menimbulkan kesan kekanak-kanakkan.
Dokter gigi terkenal di Tokyo bahkan melayani operasi kosmetik untuk menciptakan efek ”yaeba” ini. Hal ini diantaranya dilakukan dengan memasang gigi taring non-permanen sampai permanen.
Yaeba secara harfiah diartikan gigi berlapis atau dobel, dan digambarkan sebagai gingsul.
Membayar Mahal
Di banyak negara untuk merapikan gigi agar rata membuat orang membayar mahal, di Jepang dengan tren ini malah sebaliknya. Tren ini makin menggila karena bintang pop nasional dan selebritas yang memiliki gingsul tenar di negara itu. Jadi perempuang Jepang dari segala usia terdorong mengunjungi dokter gigi untuk mendapat gigi taring palsu permanen maupun sementara, yang disebut dengan ’tsuke-yaeba’, lalu di lem ke gigi mereka.
Dokter biasanya mengenakan tarif hingga 3,7 juta rupiah untuk perubahan ini.
Seiring dengan popularitas gigi taring ini muncul grup penyanyi yang menamakan kelompoknya dengan tren ini. Mereka adalah TYB48 (tsuke-yaeba48) yang memulai debut dengan konser di Tokyo April lalu. (dailymail)