Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengingatkan, pemotongan anggaran secara otomatis yang dijadwalkan diberlakukan 1 Maret akan merugikan kebijakan luar negeri Amerika.
Dalam pidatonya yang pertama sebagai diplomat tertinggi Amerika, John Kerry mengatakan kebijakan luar negeri Amerika memajukan stabilitas global dan merupakan sebuah “investasi dalam Amerika yang kuat dan dalam dunia yang bebas”.
Pemotongan anggaran secara otomatis yang dijuluki “sequester” adalah akibat tidak tercapainya kesepakatan antara Presiden Barack Obama dan Kongres Amerika. Ketua DPR dari Partai Republik John Boehner mengatakan tergantung pada Presiden Obama untuk menghindari pemotongan anggaran itu.
Berbicara di Universitas Virginia hari Rabu, John Kerry mengatakan “tidak ada hal yang asing dalam kebijakan luar negeri”. Ia mengatakan keputusan-keputusan kebijakan luar negeri berdampak pada “kehidupan sehari-hari” warga Amerika, mulai dari produk-produk yang dibeli dan dijual sampai ke lapangan kerja yang diciptakan oleh para pebisnis Amerika.
“Dalam dunia global seperti sekarang, tidak ada lagi yang hanya bersifat luar negeri dalam hal kebijakan luar negeri. Lebih dari masa lalu, berbagai keputusan yang kita buat sekarang mengenai keamanan wilayah kita tidak hanya berdampak ke luar tetapi juga ke dalam Amerika.”kata John.
John Kerry berkata demikian sebelum lawatan pertamanya ke luar negeri sebagai menteri luar negeri pekan depan, untuk mengunjungi Eropa dan Timur Tengah. (VOA)
Menlu AS: Pemotongan Anggaran Rugikan Kebijakan Luar Negeri
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengingatkan, pemotongan anggaran secara otomatis yang dijadwalkan diberlakukan 1 Maret akan merugikan kebijakan luar negeri Amerika.

INTERNASIONAL
Kamis, 21 Feb 2013 09:39 WIB


anggaran, amerika
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai