Vaksin Ebola Dikirim ke Liberia

KBR - Vaksin ebola hasil eksperimen siap dikirim ke Liberia, salah satu negara dengan kasus ebola terbanyak. Sayangnya para ahli mengatakan masih cukup sulit untuk memastikan apakah vaksin eksperimen tersebut benar-benar memberikan perlindungan terhadap virus ebola.

Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan Inggris GlaxoSmithKline (GSK) dan Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat. GSK mengatakan, sebanyak 300 dosis vaksin yang dikirim diperkirakan akan tiba di Monrovia pada Jumat (23/1) ini. GSK mengharapkan akan ada relawan untuk diimunisasi dalam beberapa minggu ke depan.

Para ilmuwan ingin melibatkan 30 ribu relawan dalam uji coba vaksin, termasuk para petugas kesehatan. Relawan ini akan diberikan vaksin berupa plasebo. Tak hanya itu, kelak ada rencana memberi 10 ribu orang percobaan suntikan yang terpisah. Hasilnya nanti akan dibandingkan untuk melihat apakah vaksin ini mampu memberikan perlindungan berarti terhadap virus.

Vaksin telah diujicobakan sebelumnya terhadap 200 relawan kesehatan di Inggris, Amerika Serikat, Swiss, dan Mali. GSK mengklaim, vaksin tersebut sejauh ini aman digunakan. Namun GSK juga menegaskan bahwa vaksin ini masih dalam tahap pengembangan. Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama para pemangku kepentingan lainnya harus meyakini dahulu bahwa vaksin tersebut aman dan efektif sebelum kampanye imunisasi dilaksanakan.

Sementara itu, Prof. Jonathan Ball, pakar virus dari Universitas Nottingham mengungkap soal sulitnya efektifitas vaksin itu di lapangan.

“Karena jumlah kasusnya juga mulai menurun, akan lebih sulit melihat apakah vaksin tersebut membawa pengaruh atau tidak,” (bbc)

Editor: Anto Sidharta