Ribuan warga Jerman di empat kota turun ke jalan menentang demonstrasi mingguan di Dresden atas apa yang disebut sebagai “Islamisasi Barat” yang telah menarik semakin banyak pendukung.
Penyelenggara demonstrasi di Berlin, Stuttgart, Cologne dan Dresden mengatakan mereka berdemonstrasi menentang rasisme dan xenophobia, serta mendorong pesan toleransi.
Gereja, tempat-tempat bisnis, perusahaan listrik kota Cologne dan fasilitas umum lain berencana mematikan listrik di gedung dan fasilitas mereka guna menunjukkan solidaritas pada demonstran yang menentang demonstrasi PEGIDA – Patriotic Europeans against Islamization of the West atau “Warga Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat”.
Dalam tiga bulan terakhir, jumlah demonstran PEGIDA di bagian timur kota Dresden, kota yang juga dihuni oleh sejumlah imigran atau warga Muslim, telah membengkak dari ratusan menjadi 17.500 orang sebelum Natal lalu. Polisi memperkirakan jumlah serupa akan berkumpul pada demonstrasi Selasa (6/1).
Dalam pidato Tahun Barunya, Kanselir Jerman Angela Merkela menghimbau warga Jerman untuk menjauhi demonstrasi di Dresden itu.
Pemimpin katedral terkenal di Cologne,Norbert Feldhoff mengatakan akan tetap mematikan lampu-lampu di bagian luar katedral supaya demonstran PEGIDA berpikir dua kali tentang demonstrasi mereka.
Balai Kota Cologne dan beberapa gereja serta gedung bersejarah lainnya juga mengatakan akan mematikan lampu. Sementara perusahaan listrik Rhein-Energie mengatakan akan memadamkan lampu-lampu jembatan kota itu.
Di Dresden, pabrik mobil Volkswagen mengatakan akan mematikan lampu-lampu di pabrik yang berdinding kaca itu guna menggarisbawahi prinsip perusahaan, yaitu adanya “masyarakat yang terbuka bebas dan demokratis”. (VOA)
Editor: Antonius Eko