Kepolisian Perancis membebaskan tiga perempuan tetapi menginterogasi sembilan lainnya,l terkait penyelidikan anti-teror terhadap serangan pekan lalu yang telah membuat Eropa berada dalam kondisi waspada.
Juru bicara kantor jaksa Prancis Denis Fauriat mengatakan sembilan tersangka itu adalah bagian dari 12 orang yang akan diinterogasi lebih lanjut selama dua hari ke depan.
Dalam perkembangan lain, pemerintah Perancis melarang demonstrasi anti-Islam di Paris dengan alasan demonstrasi itu akan mengganggu ketertiban umum. Larangan serupa disampaikan pemerintah Jerman kepada kelompok sayap kanan “Patriotic Europeans Against the Islamization of the West” atau PEGIDA yang menurut rencana akan melangsungkan demonstrasi hari Senin (19/1). Kelompok ini telah mengadakan demonstrasi mingguan di bagian timur kota Dresden.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan Prancis sedang memerangi teroris dan menunjukkan hal itu secara terbuka dengan menempatkan 122 ribu polisi dan tentara di jalan-jalan kota Paris dan kota-kota lain.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfrano mengatakan telah mengusir sembilan tersangka jihadis sejak akhir Desember lalu. diantaranya berasal dari Turki, Mesir, Maroko dan Pakistan. Ia bertekad akan mengusir lebih banyak orang terkait tindakan teror.
Dalam beberapa hari ini polisi di sedikitnya empat negara Eropa telah menangkap puluhan tersangka.
Dampak serangan terhadap kantor tabloid satir Charlie Hebdo terus meluas.Demonstrasi mendukung kebebasan berpendapat dilangsungkan di Amerika hingga ke Brazil, namun demonstrasi menentang tindakan Charlie Hebdo yang mengolok-olok Nabi Muhammad juga berlangsung di beberapa negara lain, yaitu di Nigeria, Pakistan dan Aljazair. (VOA)
Editor: Antonius Eko