Baju tua dan lusuh langsung dibuang atau dijadikan kain pel? Eits, tunggu dulu. Kita bisa mengkreasikan baju yang sudah terlihat lusuh tadi menjadi fashion yang berbeda dan terlihat baru. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan pakaian skala kecil, Saidonia Eco, yang didirikan oleh desainer Lily Totsev, di Tampa, Florida.
Pada 2010, perusahaan ini membuat barang-barang modis dari dari potongan baju-baju bekas . Mereka mendapatkan baju-baju ini dari toko-toko barang bekas setempat. Untuk melengkapi dan menambah cantik baju-baju bekas tadi, Totsev mengolahnya dengan mengambil potongan-potongan sisa baju dari tekstil lain. Dengan carik- carik kain itu, ia berikan sedikit tambahan keunikan pada baju bekas tadi, hingga tampak menjadi baru dan berbeda.
Totsev menjelaskan, bahwa desainnya memiliki pengaruh Eropa, mistisisme Skandinavia dan pesona Amerika Utara.
"Saya mengkombinasikan pakaian yang benar-benar eklektik, atau mengkombinasikan gaya atau elemen tertentu dari beberapa zaman hingga menjadi satu kesatuan utuh yang mudah dipakai. Dengan gaya ini, tentu orang akan pangling dan sekaligus mencegah orang untuk membuang pakaian tua ke tong sampah," papar Totsev.
Ya, ada sedikit romantisme bohemian dalam potongan Totsev, yang berkisar dari tunik feminin ke Funky cardigan dengan pesona yang berwarna-warni. Nah, jika ingin lebih nyaman dipakai, kita bisa lo menambahkan syal, selain menghangatkan leher, juga menambah gaya. Wah, bener-benar kreasi baju yang luar biasa ya. Orang mungkin tak percaya, kalau baju kreasi Totsev ini adalah baju daur ulang.
Selain baju, Totsev juga menjahit tas stylish dan dompet dari kain daur ulang, sehingga barang-barang yang kita beli di tempat ini, tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Menurut Dewan Tekstil Daur Ulang dan Badan Perlindungan Lingkungan, orang Amerika mengirim 10,5 juta ton pakaian ke tempat pembuangan sampah setiap tahun. Saidonia Eco, hanyalah salah satu dari banyak usaha kecil yang mencoba untuk memikirkan kembali bagaimana mode dapat dibuat dari baju bekas hingga melahirkan gaya dan barang berharga .
Nah, jika dirumah anda banyak baju usang dan lusuh, sepertinya cara yang dilakukan oleh Lily Totsev bisa kita tiru nih, supaya tak usah berfikir lagi tuk membeli baju baru. Lebih hemat, bukan? (treehugger)
Editor: Antonius Eko