KBR68H, Washington - Meski risiko keamanan meluas, jumlah perempuan yang bekerja di provinsi Kandahar – Afghanistan Selatan telah meningkat secara signifikan tahun lalu.
Lebih dari 1.150 perempuan bekerja untuk pemerintah provinsi, sebagian besar sebagai guru. Juru bicara Gubernur Kandahar Jawaid Faisal mengatakan kepada VOA jumlah ini meningkat dari sekitar 900 guru perempuan pada tahun 2013.
Ia menambahkan permintaan akan lapangan pekerjaan meningkat di kalangan perempuan yang berpendidikan dan tidak.
Kandahar adalah bekas pusat kekuasaan Taliban dan pemimpinnya Mullah Mohammad Omar, yang menghilang pada bulan Desember 2001 setelah pasukan koalisi yang dipimpin Amerika menggulingkan Taliban dari kekuasaan.
Di bawah kekuasaan Taliban dulu, perempuan dilarang bekerja di luar rumah dan anak-anak perempuan dilarang bersekolah.
Tetapi pejabat propinsi urusan pendidikan Mohammad Ewaz Nazari mengatakan ratusan perempuan kini mengajar ribuan anak perempuan.
Dari tahun 1994 hingga 2002 – ketika Taliban menguasai Kandahar – tidak ada anak perempuan yang lulus sekolah. Tahun ini 500 anak perempuan menyelesaikan sekolah menengah atas. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Perempuan Afghanistan Tak Lagi Dilarang Bekerja
KBR68H, Washington - Meski risiko keamanan meluas, jumlah perempuan yang bekerja di provinsi Kandahar

INTERNASIONAL
Rabu, 15 Jan 2014 09:49 WIB


afghanistan, perempuan, bekerja
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai