Bank Dunia mengumumkan paket investasi senilai 2 miliar dolar untuk Burma. Dana itu dimaksudkan untuk memperbaiki akses layanan energi dan kesehatan. Paket investasi itu diumumkan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam kunjungan ke sebuah klinik kesehatan
di Yangon. Ini sekaligus menjadi lawatan Kim pertama ke Burma.
Jim Yong Kim mengatakan, ini adalah bentuk dukungan Bank Dunia atas upaya reformasi Burma dengan cara membantu pemerintah membantu warga miskin. Menurut Bank Dunia, lebih dari 70 persen warga Burma tidak punya akses listrik yang bisa diandalkan.
BACA: Suu Kyi : Perbaiki Hukum Sebelum Undang Investor ke Burma
"Perluasan akses listrik di Burma bisa membantu mengubah negara itu. Anak-anak bisa belajar di malam hari, toko bisa terus buka sampai malam dan klinik kesehatan bisa punya listrik untuk menyokong alat-alat yang bisa menolong pasien," kata Jim Yong Kim. "Listrik bisa mengakhiri kemiskinan."
Bank Dunia juga akan menyerahkan dana 200 juta dollar untuk menjamin kesehatan masyarakatnya pada 2030 mendatng. Diperkirakan 75 persen warga Burma yang hidup di pedesaan tak punya akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai.
Burma dengan populasi 40 juta warga kini dijalankan oleh pemerintahan sipil yang dipimpin Presiden Thein Sein setelah bertahun-tahun ada di bawah pemerintahan militer. Pemerintahan Thein Sein telah memperkenalkan sejumlah reformasi demokrasi dan ekonomi, tapi masih menghadapi banyak tantangan. (VOA)
Editor: Citra Dyah Prastuti