KBR68H - Presiden Prancis menyatakan negaranya akan menaikkan tingkat ancaman teror, pasca operasi militer Prancis di dua negara di Afrika.
Presiden Francois Hollande mengatakan pemerintah akan meningkatkan perlindungan terhadap bangunan publik dan jaringan transportasi massal.
Presiden Francois Hollande, Sabtu kemarin mengatakan telah memerintahkan peningkatan status keamanan setelah militer Prancis melakukan operasi militer di Mali dan Somalia, menghadapi kelompok sipil Muslim bersenjata.
Di Mali, militer Prancis ikut dalam operasi militer negara itu untuk menghalau serangan kelompok Muslim bersenjata.
Sedangkan di Somalia, militer Prancis melakukan operasi pembebasan sandera yang berakhir dengan kegagalan. Dua tentara Prancis tewas bersama dengan belasan anggota milisi Islam.
Prancis merupakan salah satu negara yang kerap menjadi sasaran terorisme. Pada Maret 2012, kelompok teroris melakukan penembakan di sebuah sekolah Yahudi di Toulouse. Serangan itu menewaskan empat orang. Pelaku juga melakukan serangan yang menewaskan tiga tentara asal Afrika Utara pada dua tempat berbeda.
Saat itu untuk pertama kalinya Prancis menerapkan status Siaga Merah, yaitu status tertinggi dalam menangani terorisme. (AP)