KBR68H, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan kendaraan roda dua asal pabrikan Italia, Vespa? Komunitas Vespa ada di lebih dari 200 negara di dunia. Sepertinya, catatan jumlah itu hanya bisa ditandingi oleh legenda Harley Davidson.
Nama Vespa sendiri pertama kali tercetus dengan tidak sengaja oleh Enrico Piaggio, anak dari Reginaldo Piaggio pendiri perusahaan Piaggio yang bermarkas di Genoa Italia. Seorang insinyur bidang penerbangan yaitu Corradino D’Ascanio-lah yang menciptakan sebuah kendaraan berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik. MP 6 prototype adalah penyempurnaan dari MP 5 Paperino, Secara tak sengaja Enrico Piaggio berseru “Sambra Una Vespa” dalam bahasa Indonesia artinya “terlihat seperti tawon”. Sejak saat itu lah nama Vespa dikenal dan digunakan.
Di Indonesia sendiri banyak sekali terdapat komunitas Vespa, mereka ini tersebar dari Sabang sampai dengan Merauke. Walaupun nama perkumpulan yang berbeda-beda, namun komunitas Vespa ini selalu menjunjung rasa solidaritas sesama penggunanya. Dengan slogan Satu Vespa Sejuta Saudara, pengendara motor Vespa ini terlihat kompak ketika bertemu di jalan. Sekalipun mereka tak saling mengenal, namun ketika melihat ada sesama pengendara vespa yang mogok di jalan maka si pengendara vespa yang lain akan berhenti untuk menawarkan bantuan. Tak hanya itu saja, di jalan pun ketika berpapasan mereka akan saling menegur sapa dengan membunyikan klakson atau sekedar melempar senyuman.
“Kami sesama pengendara Vespa saling bersosialisasi tentang bagaimana beretika di jalan raya, sopan santun berkendara adalah hal wajib bagi pengendara Vespa,” ujar Januarius Bello, seorang pengagum berat motor yang awal disainnya menginspirasi pesawat terbang ini.
Ia yang biasa di panggil Bello menambahkan, slogan tentang solidaritas sesama pengguna Vespa itu sudah tradisi turun-temurun, yang dibangun oleh para pendahulunya. Ia berasumsi, slogan “Satu Vespa Sejuta Saudara” dimaksudkan sebagai gerakan moral di jalan raya untuk saling tolong-menolong seperti seorang saudara. Pertolongan diberikan ketika pengendara motor Vespa melihat “saudara” yang lain yang juga menaiki Vespa mengalami masalah di jalan.
Bello berharap, para pengguna Vespa yang baru saat ini, dapat mempertahankan slogan “Satu Vespa Sejuta Saudara” dan anti ugal-ugalan di jalan. Jika perlu dikembangkan pada komunitas di luar pengendara Vespa. “Hal ini tentu saja harus diikuti dengan tindakan nyata di jalan ketika berkendara,” harap Bello yang sudah 15 Tahun menggunakan Vespa.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, salah satunya beretika di jalan raya seperti para Scooterist (sebutan para pengguna Vespa). Gerakan solidaritas kelompok pengguna Vespa yang diapresiasikan lewat saling tolong-menolong di jalan raya, patut dicontoh oleh pengguna kendaraan yang lain.
Bukankah banyak saudara lebih baik daripada banyak musuh? Ingat, beretika di jalan dengan tidak ugal-ugalan bukan saja baik untuk keselamatan diri sendiri, tetapi baik pula untuk keselamatan sesama pengguna jalan raya. Pengguna jalan itu bukan saja para pengendara kendaraan beroda, tapi di sana ada juga para pejalan kaki yang semakin tersisihkan karena trotoar tempat mereka banyak salah fungsi.
Satu Vespa Sejuta Saudara
Siapa yang tak kenal dengan kendaraan roda dua asal pabrikan Italia, Vespa? Komunitas Vespa ada di lebih dari 200 negara di dunia. Sepertinya, catatan jumlah itu hanya bisa ditandingi oleh legenda Harley Davidson.

INTERMEZZO
Kamis, 16 Mei 2013 15:09 WIB


Vespa, Sejuta Saudara, Jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai