KBR68H - Sebuah detektor kebohongan untuk jejaring sosial sedang dibangun untuk memastikan benar-tidaknya isu yang ada di dunia maya. Hal ini sekaligus untuk mengetahui soal keberadaan akun pada jejaring sosial yang kerap untuk menyebar informasi palsu.
Tujuan detektor ini untuk membantu organisasi, termasuk pemerintah dan pelayanan darurat, untuk merespon secara efektif sebuah peristiwa. Proyek ini berawal dari penelitian yang didasarkan pada penggunaan media sosial dalam kerusuhan di London pada 2011 lalu.
“Ada saran setelah kerusuhan 2011 bahwa jejaring sosial semestinya dihapuskan, untuk mencegah para pelaku kerusuhan menggunakannya untuk melancarkan tujuannya,” kata Peneliti utama proyek ini di University of Sheffield, Dr. Kalina Bontcheva.
Tidak dapat dipungkiri, jejaring sosial juga menyediakan informasi yang bermanfaat, tetapi tidak ada yang tahu info tersebut benar atau tidak.
“Jejaring sosial juga menyediakan informasi yang bermanfaat. Masalahnya itu semua terjadi begitu cepat dan kita tidak dapat dengan cepat memilah kebenaran dan kebohongan,” ujar Dr Bontcheva.
Sistem, kata ia, akan mengkategorikan sumber-sumber informasi yang sesuai dengan ketentuan. Misalnya, menilai otoritas penyebab informasi seperti kantor berita, ahli, saksi mata, anggota masyarakat dan akun anonim di jejaring sosial. Sayangnya, sistem ini tidak akan menganalisis sebuah gambar.
“Kami tidak akan menganalisis sebuah gambar, terlalu sulit secara teknis untuk mencari apakah foto tersebut telah diubah,” ungkapnya.
Para peneliti mengatakan bahwa isu dunia maya akan di klasifikasikan dalam 4 jenis:
1. Spekulasi – seperti suku bunga yang akan naik
2. Kontroversi – seperti sesuatu yang mirip tetapi bertentangan
3. Informasi yang keliru – sesuatu yang tidak benar tersebar dan tanpa disadari
4 Disinformasi – informasi palsu disebarkan dengan niat jahat
Sumber: BBC
Editor: Anto Sidharta
Peneliti London Rancang Sistem Pelacak Isu Palsu di Internet
Sebuah detektor kebohongan untuk jejaring sosial sedang dibangun untuk memastikan benar-tidaknya isu yang ada di dunia maya. Hal ini sekaligus untuk mengetahui soal keberadaan akun pada jejaring sosial yang kerap untuk menyebar informasi palsu.

INTERMEZZO
Kamis, 20 Feb 2014 21:50 WIB


Peneliti London, Pelacak Isu Palsu, di Internet
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai